Gambar Sampul Antropologi · Bab IVPengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya
Antropologi · Bab IVPengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya
Supyiyanto

22/08/2021 08:16:30

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

83

Pengaruh Iptek Terhadap

Masyarakat dan Dinamika

Budaya

Bab IV

Supaya kalian lebih mudah memahami pokok bahasan dalam bab ini.

1.

Iptek

3.

Kebudayaan

2.

Inovasi

4.

Masyarakat

Supaya kalian mudah mempelajari bab ini, pelajarilah peta konsepnya:

Tujuan Pembelajaran:

Sesudah kalian aktif mengikuti pokok bahasan dalam bab ini diharapkan kalian dapat mengetahui pengaruh iptek

bagi masyarakat dan perkembangan budaya.

menjelaskan

Norma, budaya, dan

Tradisi Pengadopsian

Inovasi

Masalah Iptek

Pengaruh Iptek

terhadap kebudayaan

masyarakat

Elemen penyebaran

inovasi

meliputi

Perkembangan

karya dan potensi

Iptek

menjelaskan

Contoh Karya dan

Potensi Iptek

Pengaruh Positif-

Negatif Iptek

Pengintegrasian nilai-nilai

Pemeliharaan masyarakat

Bidang sosial

Situasi ketegangan

Manfaat Iptek

Kerugian Iptek

Pengaruh Iptek

Teknologi dan gaya hidup

Pengertian Iptek

Norma Budaya Inovasi

Keputusan Inovasi

Tahapan Proses Adopsi

Perilaku Ketidak sesuaian

Diskontinuitas

Kendala Proses Adopsi

Teknologi dan Cultural Lag

Teknologi dan Tuntutan SDM

Teknologi dan Humanitas

Cara Hadapi Karya dan

Potensi Iptek

meliputi

meliputi

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

84

Coba kalian ingat kembali benda-benda yang dulu ketika kalian

masih kecil benda tersebut belum ada, tetapi sekarang sudah banyak sekali

macamnya. Benda atau barang-barang tersebut dulunya termasuk barang

mewah dan langka tetapi sekarang sudah menjadi barang biasa yang

digunakan sehari-hari dalam kehidupan masyarakat.

Setiap masyarakat dan kebudayaan pasti mengalami perubahan. Lalu

faktor-faktor apa sajakah kira-kira yang dapat mendorongnya? Dalam

realitasnya, salah satu faktor pendorong terjadinya perubahan-perubahan

itu karena adanya ilmu pengetahuan yang berkembang dalam

masyarakat. Namun, ilmu pengetahuan itu sendiri dapat mewujud ke

dalam berbagai bentuk nyata sebagaimana yang kita kenal saat ini dengan

sebutan teknologi.

Dalam Antropologi, ilmu pengetahuan dan teknologi itu termasuk ke

dalam salah satu unsur penyusun

cultural universal,

dan pembahasan

mengenai hal tersebut (ilmu pengetahuan dan teknologi) biasanya sering

dikaitkan dengan masalah-masalah perubahan yang ada dalam

masyarakat, khususnya penerapan dalam masyarakat.

Keberadaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat terus

berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat. namun,

bagaimanakah ilmu pengetahuan itu dapat memberikan pengaruh

terhadap kehidupan masyarakat? Awalnya, ilmu pengetahuan yang

terwujud dalam berbagai bentuk teknologi itu digunakan untuk

Sumber:

www.kompas.com

Gambar 4.1

Perkembangan Iptek mempengaruhi budaya dan

perilaku masyarakat misalnya dalam transportasi yang dulu

jalan kaki sekarang memakai kendaraan bermotor

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

85

mempermudah kehidupan manusia. Berbagai kemudahan yang

ditawarkan oleh teknologi tersebut ternyata membawa manusia kepada

kehidupan lain yang berbeda dari kehidupan mereka sebelum

ditemukannya teknologi. Bayangkan jika sampai saat ini kita tidak

mengenal teknologi secanggih komputer, maka dapat kalian bayangkan

hampir segala pekerjaan yang berkaitan dengan penyimpanan data

mengalami kesulitan. Dengan ditemukannya komputer maka segala

sesuatunya (khususnya pekerjaan yang berkaitan dengan penyimpanan

data) menjadi lebih mudah serta praktis. Terlebih lagi komputer

memudahkan kita dalam komunikasi.

Saat ini, kehidupan masyarakat semakin kompleks, yang melahirkan

adanya tuntutan kemudahan serta kepraktisan yang telah merambah ke

berbagai hal. Selain contoh di atas, tuntutan-tuntutan efektivitas juga telah

merambah ke bidang-bidang kehidupan lainnya. Karena itu semboyan

yang lazim hanyalah

time is money,

yang berarti semua harus serba cepat,

serba praktis, dan serba efisien sehingga kehadiran teknologi benar-benar

sangat membantu kehidupan manusia zaman sekarang. Coba

bayangkanlah segala pekerjaan zaman sekarang yang harus dikerjakan

dengan serba cepat. Mesin ketik manual, misalnya pada saat ini sudah

tidak lagi memenuhi kebutuhan manusia akan kecepatan serta

keamanannya dalam hal data, sehingga seluruh proses pengetikan dan

penyimpanan data perlu dilakukan dengan menggunakan komputer.

Iptek tidak saja membawa manfaat yang berguna bagi kehidupan

manusia namun juga meninggalkan sisi negatif yang harus direnungkan

supaya penggunaan teknologi yang diciptakan karena adanya Iptek bisa

tepat. Mungkin kalian bertanya, lalu apa saja pengaruh yang ditimbulkan

Iptek bagi manusia? Sejauh mana pengaruh tersebut memberikan efek

terhadap kehidupan manusia? Pada bab ini kita akan mempelajari segala

hal yang berkaitan dengan pengaruh diterapkannya Iptek terhadap

kehidupan masyarakat dan perkembangan budaya.

A. Masalah Iptek

Menurut cerita kakek dan nenek kalian, dulu untuk pergi ke sekolah

dengan jalan kaki atau mengayuh sepeda tetapi sekarang kalian tentunya

sudah naik bis atau sepeda motor. Dengan demikian hidup kalian sekarang

ini lebih baik dari pada kakek dan nenek kalian karena adanya

perkembangan ilmu dan teknologi.

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

86

Manusia pasti akan selalu berusaha

menggunakan pengetahuan yang dimiliki

dan menciptakan peralatan hidup (sebutlah

teknologi) untuk membuat kehidupannya

menjadi lebih baik. Dengan demikian

teknologi hampir selalu berkaitan dengan

bagaimana usaha manusia untuk

menciptakan taraf kehidupan yang lebih

baik dari sebelumnya. Bahasan tentang

teknologi juga menjadi sebuah cara untuk

memahami keterkaitan antara kebudayaan

dan lingkungan. Dengan kebudayaan

manusia mampu menundukkan alam

melalui penciptaan berbagai macam

teknologi untuk mensejahterakan

hidupnya.

1.

Pengertian Iptek

Istilah teknologi memiliki banyak definisi. Di dalam buku

Ensiklopedi

Ilmu Sosial

tahun 2000, beberapa definisi tentang teknologi itu antara lain,

P

ertama, istilah teknologi mengacu pada sebuah objek fisik atau artefak seperti

mobil. Kedua, teknologi juga bisa mengacu pada sebuah kegiatan atau proses,

misalnya sistem produksi mobil, pola-pola organisasi di sekitar teknologi

kendaraan, perilaku dan pengharapan dari pengguna mobil dan sebagainya.

Ketiga, teknologi juga bisa merujuk pada pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan dalam produksi atau penggunaan teknologi keahlian yang

diperlukan untuk mendesain dan menggunakan mobil, dan juga imaji budaya

yang lebih luas yang ditimbulkan dan ditopang oleh industri.

Sementara itu dalam berbagai tulisan etnografi, para antropolog sendiri

seringkali mendefinisikan Iptek hanya sebatas pada lingkup masyarakat

tradisional saja. Akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 penjelasan tentang

teknologi masih berkutat pada penjelasan mengenai kebudayaan yang

bersifat fisik dan yang hanya digunakan untuk perlengkapan hidup sehari-

hari. Dengan kata lain pengertian teknologi masih sebatas pada teknologi

tradisional saja. Hal ini didasarkan karena objek kajian Antropologi masih

terbatas pada kehidupan suku bangsa tertentu yang dianggap “tradisional”

sehingga bagaimana mereka hidup dengan teknologi yang sederhana

dianggap menarik untuk dikaji. Penggambaran tentang teknologi

menyangkut sistem mata pencaharian hidup dan karena itu hal yang

Sumber:

SoloPos, 16 April 2006

Gambar 4.2

Dengan teknologi

mesin, sekarang manusia mampu

menciptakan budaya yang

serba cepat

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

87

diuraikan adalah peralatan untuk bertani, berburu, dan lain sebagainya

yang berhubungan dengan bagaimana suatu masyarakat berusaha untuk

bertahan hidup melalui peralatan. Tentu saja dikaitkan dengan mata

pencaharian pada masyarakat tradisional.

Menurut Koentjaraningrat (1990), dalam memahami sistem teknologi

pada masyarakat sederhana setidaknya ada delapan macam sistem

peralatan hidup manusia yang dapat dikategorikan sebagai teknologi,

yakni:

1.

Alat-alat produktif.

2.

Senjata.

3.

Wadah.

4.

Alat-alat menyalakan api.

5.

Makanan, minuman, bahan pembangkit gairah, dan jamu-jamuan.

6.

Pakaian dan perhiasan.

7.

Tempat berlindung dan perumahan.

8.

Alat-alat transportasi.

Walaupun begitu, teknologi juga harus dikaitkan dengan faktor

lingkungan dimana individu tersebut tinggal. Orang yang hidup di daerah

Eskimo atau daerah kutub memiliki teknologi yang lain dengan orang

yang tinggal di daerah tropis seperti Indonesia dalam hal peralatan

hidupnya. Topografi daerah kutub identik dengan salju dan udara dingin

yang menjadi titik penting bagi teknologi mereka. Sandal gunung

(

shoesnow

), bentuk rumah yang disebut iglo, pakaian dari kulit binatang,

makanan dari lemak binatang dimana semuanya berfungsi untuk

menghadapi lingkungannya yakni menahan dingin.

Contoh lainnya, adalah bentuk rumah orang Jawa dengan orang

daerah Kalimantan pedalaman. Rumah orang Jawa berbentuk joglo dengan

atap yang tinggi dan banyak jendela untuk meminimalisir suhu panas.

Lingkungan beriklim panas sehingga teknologi harus dibuat untuk

memberikan kenyamanan bagi masyarakatnya. Lain halnya dengan orang

yang tinggal di daerah pedalaman Kalimantan misalnya. Mereka tidak

dipusingkan dengan suhu panas namun dikeluhkan dengan banyaknya

binatang buas yang berkeliaran. Topografi daerah hutan memungkinkan

bagi binatang buas untuk turun ke perkampungan penduduk dan

memangsa ternak. Dengan demikian rumah panggung dan jerat

diperlukan sebagai respon atas lingkungan yang ada. Dengan demikian

teknologi pada awalnya dianalisis dengan melihat konteks lingkungan

masyarakat yang bersangkutan.

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

88

Perhatikan gambar di samping!

1.

Menurut kalian, apakah budaya

transportasi demikian akan bisa

bertahan di era modernisasi? Jelaskan!

2.

Ide dasar apa yang menyebabkan

hilangnya transportasi tersebut?

3.

Coba beri solusi untuk mempertahan-

kan kebudayaan ini!

Coba kalian naik andong dan bandingkan

dengan naik angkot, simpulkan dampak positif dan negatif dari

keduanya!

2.

Iptek dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan Manusia

Setelah membaca bagian sebelumnya kini kita akan belajar mengenai

bagaimana Iptek bisa mempengaruhi kehidupan manusia termasuk juga

kebudayaannya. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa iptek merupakan

unsur dalam kebudayaan manusia sehingga ketika membicarakan

perubahan masyarakat juga tidak lepas dari bahasan tentang unsur

teknologi apa y

ang digunakan. Perubahan masyarakat dipengaruhi oleh

perkembangan iptek yang ada terutama teknologi yang digunakan

manusia dalam kehidupannya. Nah, bagaimana caranya iptek bisa

mempengaruhi kehidupan manusia?

Teknologi tidak bisa terlepas dari masyarakat dan bahwa masyarakat

juga bisa mempengaruhi jalannya perkembangan teknologi. Artinya baik

masyarakat dan teknologi adalah dua hal yang tak terpisahkan.

Karena luas dan beragamnya penerapan Iptek dalam masyarakat

maka kita perlu membatasi fokus kajian iptek dengan contoh yang biasa

digunakan sehari-hari saja. Contoh yang dibahas berupa

handphone

dan

internet. Saat ini hampir sebagian besar orang menggunakan

handphone

untuk alat komunikasinya. Begitu juga halnya dengan internet. Hal ini

didasarkan pada pertimbangan bahwa benda-benda seperti komputer dan

handphone

adalah benda material yang sudah sangat akrab dalam

kehidupan kita sehari-hari. Kedua benda ini juga mengalami percepatan

perkembangan yang sangat berarti. Meskipun begitu contoh atau kasus

lain yang dipandang relevan dengan topik bahasan juga akan diulas.

Investigasi Budaya:

“Ayo kembangkan wawasan kebhinekaan dan orientasi kecakapan

pada diri kalian!”

Sumber:

Dok. Penerbit

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

89

Sadar atau tidak, kehidupan manusia pasti mengalami perubahan

seiring masuknya teknologi baik itu dari sisi ekonomis maupun non

ekonomis.

Handphone

membuat komunikasi menjadi lebih mudah

meskipun biaya yang harus ditanggung cukup besar. Pengeluaran

bertambah banyak untuk kepentingan membeli pulsa. Sewaktu internet

marak digunakan kalangan anak sekolah maka warnet penuh sesak.

Tempat kumpul remaja bukan lagi di perempatan jalan tetapi di warnet.

Berkirim

e-mail

antar sesama teman kemudian menjadi

trend

baru yang

banyak digemari remaja. Internet menjadi arena baru komunikasi manusia.

Teknologi mengkontribusi banyak hal bagi manusia baik manfaat

maupun masalah karena hasil akhir dan bagaimana teknologi digunakan

oleh manusia turut mempengaruhi kehidupan manusia. Manfaat dan

kerugian adalah bagaimana kita menggunakan Iptek dalam kebutuhan

kita.

Handphone

diterima dengan baik oleh masyarakat bahkan hampir

setiap lapisan masyarakat menggunakannya. Kebutuhan akan kepraktisan

komunikasi membuat

handphone

cepat diterima. Itu satu contoh yang

bersifat positif. Contoh negatif diambilkan dari pengenalan kondom sebagai

alat kontrasepsi. Kondom adalah alat kontrasepsi yang digunakan untuk

menekan jumlah penduduk melalui pencegahan kehamilan. Namun

banyak hal terjadi seiring dengan penjualan bebas kondom di supermarket

yang bisa dijangkau oleh siapapun. Sex bebas mulai marak karena

masyarakat sudah bisa mengantisipasi kehamilan di luar nikah dengan

penggunaan kondom.

3.

Sejumlah Manfaat yang Dihasilkan Iptek

Ada perubahan dalam kehidupan manusia

k

etika iptek dikenalkan pada masyarakat dan

digunakan dibandingkan ketika iptek belum

masuk. Dengan ditemukannya listrik semua segi

manusia berubah. Hidup tidak lagi gelap, alat-

alat bisa dijalankan dengan tenaga listrik dan

menghemat waktu serta tenaga. Kita bisa

menikmati siaran televisi dan mengerjakan

pekerjaan (terutama para ibu-ibu rumah tangga)

dengan mudahnya.

Membahas tentang pengaruh iptek adalah

membahas tentang efek iptek terhadap

kehidupan manusia. Pada dasarnya iptek (dalam

Sumber:

www.jendelaiptek.com

Gambar 4.3

Thomas Edison

adalah penemu listrik

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

90

hal ini teknologi) memberikan dua macam efek bagi kehidupan manusia

yakni efek yang bersifat positif dan negatif. Efek positif membuat kemajuan

dan perkembangan dalam kehidupan manusia sementara efek negatif

membuat kehidupan manusia menjadi merosot dipandang dari segi nilai

moral. Berikut ini kita akan membicarakan mengenai apa saja efek yang

bisa ditimbulkan oleh iptek dalam kehidupan manusia.

Efek positif adalah sebuah manfaat atau keuntungan yang relatif bisa

kita ambil dan dapatkan dengan menggunakan sebuah teknologi (benda)

tertentu. Pada taraf ini biasanya yang ada hanya kepuasan dari individu

karena dirinya tertolong setelah menggunakan teknologi tersebut. Efek

positif bisa dilihat dari efektivitas teknologi tersebut. Misalnya, dengan

ditemukannya komputer maka sistem komputerisasi merambah hampir

di segala bidang perkantoran untuk efektivitas pekerjaannya. Orang tidak

perlu menyimpan arsip dalam bentuk material kertas yang bertumpuk-

tumpuk di gudang namun cukup menyimpannya di dalam memori

komputer untuk dikeluarkan lagi dengan mudahnya suatu saat apabila

diperlukan. Hal ini sangat efisien dan mempermudah pekerjaan, selain itu

juga menghemat biaya serta energi. Sebelum ada komputer orang

direpotkan dengan pengerjaan pengetikan manual yang memakan banyak

waktu dan tenaga. Arsip disimpan di gudang-gudang berdebu, gampang

rusak dimakan rayap atau lembab oleh udara. Proses pencarian memakan

banyak waktu terlebih apabila proses managemen penyimpanan sangat

tidak teratur.

Teknologi lain yang tidak kalah

canggihnya namun masih menggunakan

komputer adalah penemuan Internet. Internet

mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1995

yang digunakan untuk melakukan

telekomunikasi. Berkirim surat

membutuhkan waktu yang lama atau

dengan menggunakan telepon membutuhkan

biaya yang tidak sedikit. Internet menjadi

solusi karena fasilitas

e-mail

dan

chatting

dapat

mempermudah proses telekomunikasi

antarnegara sekalipun dengan biaya yang

murah dan waktu yang singkat.

E-mail

bisa

dikirim dalam waktu hitungan detik.

Chatting

Sumber:

Tempo, 5 Januari 2006

Gambar 4.4

Gambar di atas

menunjukkan bahwa teknologi

komputer sangat membantu proses

pekerjaan khususnya dalam bidang

perkantoran

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

91

dilakukan pada waktu yang bersamaan antara dua orang layaknya orang

melakukan telepon namun melalui kata-kata tertulis. Biaya dan waktu yang

dikeluarkan sangat efisien. Teknologi ini mempermudah kehidupan manusia.

Tak heran jika teknologi internet digemari oleh masyarakat meskipun

tidak semua lapisan masyarakat memerlukan dan menggunakannya. Anak

remaja merupakan pengguna internet yang paling banyak alokasi

waktunya. Kalian bisa mendapatkan banyak teman melalui internet dan

berkomunikasi dalam bahasa inggris untuk memperlancar kemampuan.

Selain itu kalian juga bisa mengakses berita-berita yang paling

up to date

tentang segala hal yang sedang terjadi di dunia tanpa perlu membuka

halaman-halaman koran. Koran kertas sudah berganti menjadi koran

elektrik. Kalian bisa melihat skor pertandingan bola antar klub-klub

ternama melalui internet. Bahan bacaan, dan apapun yang ingin kalian

ketahui dapat ditemukan di internet.

Dari segi bisnis maka orang bisa menjalankan melalui internet tanpa

membuka toko dan memasang semua produknya. Hal itu cukup

dilakukan dengan membuat

website

dan mempromosikan produk-

produknya disana. Konsumen tinggal mengakses saja, melihat-lihat barang

yang ada melalui tampilan dalam layar komputer. Segala jenis, merek,

spesifikasi, warna bahkan harga sudah terpasang dengan detail. Konsumen

hanya tinggal memilih saja untuk kemudi memutuskan hendak membeli

atau tidak. Bagi yang akhirnya tidak tertarik pun bukan masalah karena

internet dijadikan rujukan atau semacam referensi untuk melihat produk-

produk dengan harga dan model terbaru. Inilah yang disebut dengan

toko

online

artinya aktivitas jual beli dilakukan melalui jaringan internet.

Lapangan kerja bagi masyarakat luas adalah contoh lain dari adanya

manfaat Iptek. Coba kalian bayangkan sebelum dan sesudah teknologi

handphone

menjamur di Indonesia. Apa perbedaannya? Penjual

voucher

atau isi ulang pulsa semakin menjamur juga seiring dengan peningkatan

penggunaan

handphone

. Di setiap sudut jalan pasti ditemukan pedagang

kaki lima maupun toko yang menjual

voucher

pulsa. Ini menambah

pendapatan hidup masyarakat di sisi lain. Adanya penggunaan

handphone

membuat bisnis penjualan kartu isi ulang pulsa ini sangat menjanjikan

dan menguntungkan banyak orang. Bayangkan apabila setiap orang

menggunakan

handphone

maka mereka membutuhkan isi ulang

voucher

yang rutin dan ini membuka peluang usaha untuk para pedagang kaki

lima. Orang-orang menengah ke bawah yang membuka usaha semacam

ini menjadi tertolong pendapatannya meskipun mungkin hasilnya tidak

besar.

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

92

Manfaat lain adalah dengan semakin majunya cara berpikir

masyarakat jaman sekarang. Masyarakat sudah mulai berpikir rasional

dengan memanfaatkan teknologi yang ada untuk kehidupannya. Teknologi

internet dan

handphone

menuntut manusia untuk semakin memperdalam

pengetahuannya dalam mengoperasikan kedua alat tersebut. Paling tidak

orang menjadi mengerti bagaimana menggunakan

handphone

atau

mengoperasikan komputer. Dengan demikian kualitas sumber daya

manusia juga mengalami pergeseran mutu ke arah yang lebih baik. Lihat

saja sekarang dimana-mana lowongan kerja mencantumkan keharusan

pelamarnya untuk menguasai pengoperasian komputer. Artinya kemajuan

teknologi yang mendorong kemajemukan sumber daya manusia.

Manfaat lain dari teknologi, yang berkaitan dengan perabotan rumah

tangga yang banyak digunakan untuk mempermudah pekerjaan rumah

tangga. Lemari es membuat makanan menjadi lebih awet berhari-hari dan

tidak busuk. Kompor gas membuat pekerjaan masak-memasak lebih cepat

dibandingkan dengan kompor minyak sementara asap yang dikeluarkan

lebih sedikit dan tidak membahayakan kesehatan. Alat penyedot debu

menjadikan rumah lebih bersih tanpa kotoran debu. Peralatan membuat

kue seperti

mixer

atau

oven

turut mensejahterakan kehidupan manusia.

Belum lagi pemanas air, alat pengusir nyamuk, dan sebagainya.

Kelompok industrial adalah kelompok yang mementingkan

efektivitas. dari Saint-Simon hingga ke buku penuntun manajemen,

pembicaraan tentang kelompok industrial didominasi oleh perintah-

perintah, produktivitas, organisasi dan program di masa datang.

Dalam kelompok ini yang diperhitung adalah bagaimana teknologi

mampu menciptakan kerja-kerja yang efektif dan efisien, serta

memberikan keuntungan yang besar.

4.

Sejumlah Kerugian Yang Ditimbulkan Iptek

Meskipun banyak manfaat yang diperoleh dari sebuah teknologi

namun teknologi juga seringkali menimbulkan kerugian sebagai

konsekuensi negatif yang ditinggalkannya. Efek negatif ini bisa dibedakan

menjadi dua hal yakni yang bersifat sosial dan non sosial (ekonomis

misalnya). Namun analisis antropologis lebih memfokuskan pada efek

Wahana Antropologi

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

93

sosial kultural yang ditinggalkan teknologi bagi kehidupan manusia karena

hal inilah yang turut memberikan pengaruh pada bagaimana manusia

berperilaku. Artinya efek sosial kultural inilah yang seringkali

menyebabkan pergeseran struktur sosial suatu masyarakat dan pada taraf

tertentu menjadikan adanya stratifikasi sosial dan berbagai perilaku negatif

lainnya yang dilakukan oleh individu pengguna teknologi tersebut.

Contoh efek ekonomis berkaitan dengan biaya yang harus dikeluarkan

oleh individu ketika menggunakan teknologi tersebut.

Handphone

adalah

contoh yang paling tepat. Sekarang anak sekolah hampir seluruhnya

menggunakan

handphone

sehingga mereka juga memerlukan biaya

tambahan untuk membeli pulsa supaya

handphone

nya bisa melakukan

komunikasi baik

sms

ataupun telepon. Dengan demikian pengeluaran orang

tua untuk kebutuhan anaknya menjadi meningkat bukan hanya uang saku,

transport atau buku namun juga uang pulsa. Apabila suatu teknologi

membuat biaya yang harus dikeluarkan dirasakan terlalu besar biasanya

teknologi akan dipertimbangkan kembali oleh individu untuk dipergunakan

atau dihentikan. Orang yang tetap menggunakannya bisa dikatakan

memang benar-benar membutuhkan atau memang bisa menutup biaya

ekonomis yang harus dikeluarkan.

Handphone

membuat masyarkat

mengeluarkan lebih banyak biaya kemunikasi.

Sekarang ini teknologi internet telah memberikan manfaat yang

cukup signifikan bagi kemajuan teknologi dan kebutuhan telekomunikasi-

informasi masyarakat modern masa kini. Namun begitu efek negatif masih

saja menyisakan permasalahan terutama di kalangan pengguna internet

yang dapat merugikan orang lain. Sekitar enam tahun yang lalu

cyber

crime

hanya dilekatkan pada tindakan-tindakan yang merugikan orang

lain dengan menggunakan media jaringan internet. Pembobolan kartu

kredit banyak dilakukan untuk melakukan transaksi pembelian barang

yang semestinya tidak dilakukan. Orang mengeruk keuntungan melalui

internet. Namun sekarang jaringan terorispun ditengarai banyak

melakukan komunikasi melalui internet.

C

yberlaw

yang mulai diterapkan dan sistem pengaman jaringan

rekening melalui internet dipercanggih maka sedikit demi sedikit fenomena

pencurian ini mulai memudar. Satu efek negatif dari internet sudah bisa

tertanggulangi. Namun di sisi lain ada efek negatif internet yang membuat

rusaknya nilai moralitas bangsa kita sebagai budaya timur. Internet

digunakan sebagai media penyebar gambar-gambar porno dimana

teknologi komputer berikut kecanggihannya bisa merubah tampilan rupa

foto seseorang. Banyak artis perempuan yang dikorbankan karena

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

94

perbuatan yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat dapat mengakses

gambar-gambar porno (secara gratis) melalui internet sementara yang

membuatnya tetap tidak tersentuh hukum walaupun jelas-jelas merugikan

orang lain. Hal ini serupa dengan yang dilakukan oleh para

carder

dan

masuk ke dalam kategori

cybercrime

.

Dengan adanya berbagai teknologi baru dan mudahnya cara belanja

maka orang menjadi konsumtif namun mereka tidak mampu untuk

membelinya sehingga dorongan yang muncul dalam diri adalah bagaimana

bisa memilikinya tanpa mengeluarkan uang sedikitpun. Anak muda yang

melakukan pencurian lewat jaringan internet beranggapan bahwa uang

yang dicurinya dari kartu kredit orang lain tidaklah seberapa nilainya

dibandingkan dengan jumlah seluruh uang yang dimiliki oleh orang

tersebut. Kecemburuan sosial atas perbedaan si kaya dan si miskin sangat

kentara sehingga yang muncul adalah pelapisan sosial yang semakin

menegaskan perbedaan ekonomi antar masyarakat. Kecemburuan muncul

apabila orang golongan menengah ke bawah menginginkan sesuatu hal

(benda) yang tidak bisa mereka capai sementara orang menengah atas

bisa membelinya dengan mudah.

Teknologi tidak bisa disangkal telah membuat kehidupan kita semakin

menjadi individualistis meskipun hal itu tidak kita sadari sepenuhnya.

Penjualan barang melalui internet menghilangkan fungsi interaksi langsung

antara pembeli dan penjual karena transaksi dilakukan melalui dunia maya

(internet) dan barang dikirimkan melalui paket atau kurir. Orang semakin

jarang berinteraksi dengan orang lain. Lihat saja ruangan dalam warnet

misalnya yang didesain sedemikian

private-

nya bagi pengguna. Kita tidak

bisa mengetahui apa yang dilakukan orang dalam bilik internet. Masing-

masing individu semakin tenggelam dengan aktivitanya sendiri tanpa

memperdulikan keberadaan orang lain. Contoh negatif lain yang juga

menghilangkan fungsi interaksi manusia dengan sesamanya adalah

penggunaan mesin ATM di bank-bank atau pusat perbelanjaan perkotaan.

Dengan penarikan uang tunai melalui ATM maka orang tidak perlu lagi

bertemu muka dan berinteraksi satu sama lainnya.

Efek negatif lain dari iptek berkaitan dengan keadaan biologis manusia

yang mengacu pada kesehatannya. Maksudnya adalah dengan adanya

penerapan teknologi tersebut maka manusia menjadi terganggu kesehatan

atau kondisi biologisnya yang seharusnya berjalan normal. Sutet banyak

ditolak oleh masyarakat karena efek yang diduga akan mengganggu

kesehatan masyarakat. Sutet dimaksudkan oleh pihak pemerintah sebagai

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

95

sebuah usaha untuk menjamin kelancaran

pasokan listrik yang berdaya tinggi

sehingga kebutuhan akan listrik dapat

tercukupi. Namun faktor resiko yang harus

dialami oleh masyarakat dimana

sutet

(saluran udara tegangan ekstra tinggi)

tersebut berada harus menjadi perhitungan

penting. Masyarakat menolak teknologi

tersebut mekipun pada intinya hal itu

keberadaannya sangat membantu manusia.

Banyak masyarakat yang tinggal di bawah

menara sutet mengaku terkena radiasi dan

menyebabkan gangguan biologis yang baru

terlihat dalam jangka waktu yang lama.

Pusing, mual, muntah serta gangguan

biologis yang terlihat pada anak-anak

membuat para orang tua menolak teknologi

tersebut. Sutet merupakan gambaran seb

uah inovasi teknologi yang

memberikan efek negatif dan mengesampingkan keberadaan masyarakat.

Dengan begitu masyarakat akan menuntut, memprotes dan tidak

menerima inovasi yang sebenarnya baik bagi kehidupan.

5.

Masalah Teknologi dan Gaya Hidup

Kajian antropologis atas teknologi menjadi semakin meluas dan

menarik dengan mengkaitkannya pada persoalan gaya hidup. Dalam

konteks masyarakat perkotaan yang

notabene

teknologi lebih banyak

diciptakan maka teknologi berkaitan erat dengan masalah gaya hidup.

Bahkan tidak jarang teknologi kemudian menjadi tolok ukur tingkat gaya

hidup seseorang atau menunjukkan status tertentu. Setiap individu di

daerah perkotaan tampaknya tidak bisa menghindari adanya status atau

kelas sosial yang biasanya diukur melalui kebendaan material semata.

T

elepon seluler (handphone)

menjadi kasus yang tepat dalam analisis

ini. Dari tahun ke tahun teknologi telekomunikasi dalam bentuk

handphone

ini seolah merajai pasar piranti telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan

Nokia adalah perusahaan telekomunikasi yang paling banyak mengeruk

keuntungan di pasar Asia Tenggara dengan omzet penjualan

handphone

-

nya yang terus meningkat. Perusahaan ini selalu melakukan inovasi dalam

bentuk fisik

handphone

berikut spesifikasinya sehingga jenisnya pun

beragam disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Nokia jeli melihat

pangsa pasar sehingga produknya laku keras di pasaran.

Sumber:

www.solopos.net

Gambar 4.5

SUTET merupakan

teknologi yang awalnya ditujukan

untuk kesejahteraan manusia

namun akhirnya justru menjadi

problema bagi manusia itu sendiri.

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

96

Saat

handphone

masih menjadi barang elektronik yang langka maka

benda material tersebut menjadi salah satu tolok ukur gaya hidup

masyarakat modern.

handphone

menjadi simbol status seseorang yang

memiliki atau menggunakannya karena harga sebuah

handphone

berikut

kartu selulernya mahal dan hanya tercapai oleh masyarakat pada status

sosial tertentu saja. Ketika harga

handphone

mulai turun maka orang mulai

banyak yang membutuhkannya padahal pada awalnya tidak butuh entah

karena memang benar-benar membutuhkan secara fungsional ataukah

membutuhkan secara sosial untuk gaya hidup.

Menurunnya harga

handphone

juga membuat segregasi diantara

masyarakat karena jenis dan variasinya pun semakin beragam tergantung

dari kecanggihannya. Harga ini sendiri menyimbolkan status sosial dari

pemiliknya sehingga jelas sudah bahwa teknologi turut memberikan

kontribusi dalam pelapian sosial suatu masyarakat. Seorang direktur

layaknya memiliki

handphone

dengan kapasitas mini komputer dan fasilitas

jaringan internet serta fitur-fitur canggih yang terintegrasi dalam sebuah

handphone

karena ini akan memperlihatkan siapa dirinya

.

Dengan alasan

inilah orang kemudian rela membeli

handphone

dengan harga jutaan rupiah

hanya karena memperhitungkan gengsi dan posisi sosial dalam

masyarakat semata. Orang tidak mau dianggap rendah, miskin apalagi

tidak modis dengan menggunakan

handphone

yang modelnya tidak

up to

date

, apalagi jika sampai tidak memakai atau menggunakannya.

Dengan demikian, sebuah

benda hasil teknologi

buatan manusia sudah

bergeser kegunaannya. Apabila seb

elumnya teknologi diciptakan dengan

mempertimbangkan nilai gunanya (

use value

) namun semakin modernnya

suatu mayarakat yang ditandai atau disimbolkan dengan berbagai benda

material berupa teknologi maka fungsi sejati teknologi sudah kabur. Dia

tidak lagi diciptakan dengan pertimbangan nilai guna namun lebih

diproduksi dengan pemikiran nilai simboliknya (

symbolic value

). Orang tidak

lagi menilai sebuah

handphone

dari apa fungsinya namun dari bagaimana

handphone

kemudian memberikan efek simbolik kepada diri si pemak

ainya.

Buatlah kelompok, masing-masing terdiri dari 4–5 siswa. Selanjutnya

diskusikanlah dengan kelompok kalian beberapa topik di bawah ini:

1.

Apa yang dimaksud dengan teknologi itu?

2.

Menurut kalian bagaimana sebuah benda dapat dikategorikan

sebagai teknologi?

Analogi Budaya:

“Mari kembangkan orientasi kecakapan pada diri kalian!”

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

97

3.

Menurut pendapat kalian apa tujuan diciptakannya teknologi?

Bandingkan dengan pendapat teman-teman kalian!

4.

Mengapa teknologi dikatakan memberikan pengaruh terhadap

kehidupan dan kebudayaan suatu masyarakat?

5.

Apa saja iptek yang ada dalam kehidupan keseharian kalian?

6.

Menurut kalian apakah iptek tersebut memberikan manfaat dan

juga kerugian?

7.

Hasil diskusi kelompok tersebut ditulis dalam bentuk laporan,

dan hasilnya kalian presentasikan di depan kelas!

B.

Elemen-elemen Penyebaran Inovasi

Difusi diartikan sebagai sebuah proses dimana inovasi tersebar kepada

masyarakat luas. Proses difusi ini adalah proses menyebarnya sebuah ide-

ide baru yang berasal dari sumber dimana inovasi atau penciptaan teknologi

itu ditemukan kepada pengguna inovasi tersebut di masyarakat (Rogers,

1962:13). Fokus dalam penyebaran inovasi adalah untuk mengetahui

perilaku yang nyata dari individu atas sebuah inovasi yakni menerima

atau menolaknya. Mengetahui sebuah inovasi belumlah tentu bahwa

inovasi itu sudah tersebar karena pengetahuan hanyalah langkah penuntun

bagi seseorang untuk mengambil keputusan apakah akan menerima

inovasi atau menolaknya. Kalau kita melihat atau mengamati proses

penyebaran sebuah inovasi maka ada beberapa elemen penting yang

diperlukan dalam kelancaran proses tersebut. Rogers mendeskripsikan

elemen-elemen itu adalah sebagai berikut:

1.

Inovasi

Sebuah proses penyebaran inovasi mutlak memerlukan sebuah inovasi

di dalamnya karena ini adalah hal yang ingin diperkenalkan kepada

masyarakat luas. Sebuah inovasi adalah ide yang dianggap relatif baru

bagi suatu masyarakat. Sebuah inovasi seperti yang telah dijelaskan dalam

bab sebelumnya bisa beragam bentuknya. Inovasi bisa berupa mode-mode

pakaian, mobil sebagai sarana transportasi bahkan sampai alat-alat

kontrasepsi. P

ada intinya inovasi menyangkut hal yang dirasa lebih sesuai

atau cocok bagi masyarakat seperti peralatan teknis, penemuan biologis

dan masih banyak kategori lainnya. Namun dalam bagian ini kita akan

lebih banyak mendiskusikan mengenai inovasi yang berkaitan dengan

teknologi.

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

98

Yang dimaksud sebagai sesuatu yang baru dalam kata inovasi

bukanlah sesuatu yang harus benar-benar baru. Jika sebuah ide atau

barang itu diangap baru oleh seseorang maka ia adalah inovasi (bagi orang

itu). Sebuah inovasi mungkin telah dikenal lama oleh seseorang yakni

ketika dia mengetahui inovasi tersebut sehingga ketika dia bertemu dengan

inovasi yang sama di lain waktu maka dia menganggapnya bukanlah baru

lagi. Namun seseorang yang lain mungkin baru mengetahui akan inovasi

tersebut sehingga dianggap baru olehnya. Di sini sebuah inovasi bisa

dianggap baru bahkan kuno sekalipun dalam suatu waktu oleh orang yang

berbeda persepsinya karena yang satu sudah kenal sementara yang lain

belum.

Gambar 4.6

Sebelum peralatan kedokteran ini diperkenalkan di Indonesia operasi penyakit

jantung misalnya bagaikan hal yang sulit dijangkau. Namun inovasi teknologi kedokteran

memungkinkan hal itu dilakukan dengan mudah dan terjangkau.

Bagi orang Indonesia teknologi test DNA untuk mengetahui status

anak, pembedahan tulang, bank sperma dan pencangkokan jantung

mungkin merupakan hal baru yang sangat canggih dalam dunia

kedokteran. Hal-hal ini mungkin tidak pernah dibayangkan sebelumnya

akan hadir. Masyarakat Indonesia menganggapnya sebagai sebuah inovasi

karena dunia kedokteran di Indonesia tidak mampu menciptakan alat yang

digunakan untuk melakukan cangkok jantung, tes DNA atau yang lainnya.

Namun bagi orang-orang di Amerika atau Jepang, misalnya teknologi ini

sudah dianggap usang karena telah diterapkan sejak lama.

2.

Komunikasi

Elemen yang kedua adalah komunikasi. Proses penyebaran dan adopsi

sebuah inovasi membutuhkan dan melibatkan proses komunikasi di

dalamnya. Hal yang terpenting dalam sebuah proses penyebaran teknologi

Sumber:

www.phototempo.com

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

99

adalah interaksi manusia dimana seorang yang sudah mengetahui inovasi

tersebut akan memberitahukannya kepada orang lain yang belum

mengetahuinya. Ide-ide baru disebarkan melalui komunikasi antar

manusia; melalui interaksi atau yang disebut komunikasi interpersonal

(antar individu).

Pada intinya komunikasi adalah proses dimana pesan-pesan dioperkan

dari sumber kepada penerima. Rogers menggambarkan skema komunikasi

secara sederhana yakni model S—M—C—R—E yakni sumber (S = source)

mengirimkan pesan (M = message) melalui saluran (C = channel) kepada

penerima (R = receiver). Penerimaan pesan inilah yang pada akhirnya akan

mempengaruhi perubahan perilaku yang mungkin saja bisa terjadi. Artinya

terjadi efek (E). Bagan yang dibuat oleh Rogers berikut memudahkan kita

memahami saluran komunikasi tersebut di atas:

Tabel 2.1 Unsur-unsur Difusi Dan Kesamaannya Dengan Model

Tabel 2.1 Unsur-unsur Difusi Dan Kesamaannya Dengan Model

Tabel 2.1 Unsur-unsur Difusi Dan Kesamaannya Dengan Model

Tabel 2.1 Unsur-unsur Difusi Dan Kesamaannya Dengan Model

Tabel 2.1 Unsur-unsur Difusi Dan Kesamaannya Dengan Model

S-M-C-R-E

S-M-C-R-E

S-M-C-R-E

S-M-C-R-E

S-M-C-R-E

Unsur-unsur

Unsur-unsur

Unsur-unsur

Unsur-unsur

Unsur-unsur

SumberSumber

SumberSumber

Sumber

SaluranSaluran

SaluranSaluran

Saluran

PesanPesan

PesanPesan

Pesan

PenerimaPenerima

PenerimaPenerima

Penerima

EfekEfek

EfekEfek

Efek

dalam model

dalam model

dalam model

dalam model

dalam model

(S)(S)

(S)(S)

(S)

(C)(C)

(C)(C)

(C)

(M)(M)

(M)(M)

(M)

(R)(R)

(R)(R)

(R)

(E)(E)

(E)(E)

(E)

komunikasi

komunikasi

komunikasi

komunikasi

komunikasi

S-M-C-R-E

S-M-C-R-E

S-M-C-R-E

S-M-C-R-E

S-M-C-R-E

Unsur-

- Penemuan

Inovasi S

aluran

Anggota Konsek

wensi

unsur dalam - Ilmuwan

komunikasi

sistem

- Pengetahuan

difusi inovasi - Agen pembaru

- Media massa

sosial

- Perubahan

- Pemuka

- Media

sikap

pendapat

interper-

- Perubahan

sonal

tingkah laku

Sumber:

E.M. Rogers & F.Shoemaker, Communication of Innovation (terj).

Dengan demikian sebuah komunikasi dalam proses penyebaran

inovasi membutuhkan beberapa hal penting, yakni:

a.

Adanya ide baru yang hendak disebarkan.

b.

Seorang individu yang telah mengetahui tentang ide baru tersebut.

c.

Seorang individu lain yang belum mengetahui ide baru itu sama sekali.

d.

Saluran komunikasi yang menghubungkan kedua orang individu

tersebut.

Interaksi dan hubungan antara individu yang sudah mengetahui ide

baru dan yang belum mengetahuinya (hubungan antara X dan Y) dapat

dikatakan merupakan kondisi yang nantinya akan membuat mereka

saling berinteraksi. X yang sudah mengetahui perihal teknologi baru akan

menginformasikannya kepada Y yang belum mengetahuinya. Mereka

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

100

akan saling berbagi cerita mengenai hal baru tersebut, apakah bermanfaat

atau tidak. Yang terpenting adalah bagaimana perasaan mereka yang

telah menggunakannya.

Ada dua bentuk saluran yang digunakan dalam penyebaran sebuah

inovasi yakni media massa dan interaksi manusia. Media massa memang

penting perannya sebagai saluran komunikasi dalam penyebaran inovasi

namun media massa lebih berfungsi sebagai alat untuk menciptakan

pengenalan terhadap sebuah inovasi saja. Artinya, hanya supaya orang

mengenal atau mengetahui tentang sebuah inovasi saja. Sementara itu saluran

komunikasi interpersonal (interaksi dengan individu lain) lebih penting dalam

pembentukan sikap terhadap inovasi karena disini perilaku saling

mempengaruhi biasa terjadi dan menentukan keputusan inovasi. Apabila

media massa bersifat

one way

, hanya memberikan informasi dan bersifat

satu arah saja maka fungsinya hanya sebagai tempat untuk mengenalkan

saja, misalnya iklan. Komunikasi interpersonal melibatkan interaksi sangsung

berhadap-hadapan. Orang bisa bertanya atau menyampaikan pendapatnya

akan sebuah inovasi dan ditanggapi secara langsung. Upaya saling

mempengaruhi sangat kental dalam komunikasi jenis ini.

3.

Sistem Sosial

Sistem sosial didefinisikan

sebagai sebuah populasi individu

yang secara fungsional membedakan

setiap masyarakat. Contohnya,

adalah masyarakat petani di

pegunungan, masyarakat nelayan di

pesisir pantai atau masyarakat

perkotaan. Sistem sosial juga bisa

menyangkut masyarakat yang

berbeda wilayah, misalnya

masyarakat Jawa, masyarakat Batak

dan lain sebagainya. Masing-masing

dari mereka memiliki sistem

sosialnya sendiri-sendiri yan mungkin tidak sama. Sebuah sistem sosial

terdiri dari individu-individu yang kemudian menyatu dalam sistem

tersebut.

Anggota dari sistem sosial tersebut saling berinteraksi dalam

menyelesaikan masalah untuk tujuan bersama. Elemen ini penting karena

seringkali pengadopsian sebuah teknologi pada level individu banyak

Sumber:

Kompas, 10 Maret 2006

Gambar 4. 7

Nelayan memiliki sistem

sosial

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

101

dipengaruhi oleh anggota dalam sistem sosial yang lainnya. Norma dalam

sebuah sistem sosial dan status individu X dan Y tadi dalam struktur sosial

turut mempengaruhi tersebarnya inovasi.

Dalam sistem sosial ini bisa dibedakan ada dua anggota yang

memegang peranan penting dalam proses difusi karena mereka bisa

membantu proses penyebaran inovasi kepada masyarakat yakni:

a.

Pemuka pendapat

Pemuka pendapat adalah orang yang relatif sering dapat

mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang lain untuk bertindak dalam

cara tertentu, secara informal. Para pemuka pendapat ini seringkali

dijadikan rujukan oleh suatu masyarakat setempat tentang sebuah inovasi

sebelum mereka mengambil keputusan untuk menerima atau menolaknya.

Biasanya pemuka pendapat ini memberikan pengaruh besar kepada

masyarakat karena dianggap bisa memberikan nasehat yang paling baik.

Dengan demikian pemuka pendapat ini bisa mempercepat atau bahkan

memperlambat proses penyebaran sebuah inovasi kepada masyarakat.

Pemuka pendapat ini biasanya adalah tokoh masyarakat.

b.

Agen pembaru

Agen pembaru adalah orang yang relatif aktif berusaha menyebarkan

inovasi ke dalam suatu sistem sosial. Biasanya adalah anggota dari sebuah

lembaga yang ingin mengadakan pembaruan dalam masyarakat tersebut

namun dia tinggal dalam masyarakat tertentu dan menjadi bagian di

dalamnya hanya untuk menyebarkan inovasi saja. Biasanya agen pembaru

ini mengadakan kerjasama dengan pemuka pendapat supaya inovasi yang

dibawanya bisa diterima dalam masyarakat tersebut dengan mudah.

4.

Waktu

Apa yang terjadi setelah Y mendengar tentang ide-ide baru dari X?

Dalam kondisi tertentu kemungkinan Y kemudian memutuskan untuk

mengadopsi ide baru tersebut namun bisa juga dia akan menolaknya.

Adopsi adalah sebuah keputusan yang diambil oleh seorang individu untuk

menggunakan sebuah inovasi secara penuh. Definisi ini setidaknya

menjelaskan bahwa individu yang mengadopsi inovasi merasakan

kepuasan atas inovasi tersebut atau merasa bahwa inovasi tersebut

membawa manfaat yang nyata untuknya. Namun hal ini bukanlah sebuah

keputusan yang langsung jadi melainkan memerlukan sebuah proses.

Proses adopsi memiliki beberapa tahapan yang masing-masing berurutan

dan memerlukan waktu yang bersifat relatif. Namun proses adopsi berbeda

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

102

Investigasi Budaya:

“Ayo kembangkan wawasan kebhinekaan dan orientasi kecakapan

pada diri kalian!”

dengan proses penyebaran inovasi. Proses adopsi berada pada tingkatan

individual sementara proses penyebaran berada pada tingkatan sistem

sosial.

Waktu yang dibutuhkan juga berbeda karena tingkat kebutuhan dan

pendidikan serta ekonomi setiap orang tidaklah sama. Y yang baru

dibarikan informasi mengenai ide baru tentang teknologi oleh X mungkin

akan langsung tertarik dan kemudian menggunakannya namun lain

halnya dengan Z yang sama sekali tidak membutuhkan teknologi tersebut.

Dia akan berpikir berulang kali sebelum memutuskan untuk mengadopsi

teknologi tersebut. Waktu disini yang dimaksud adalah kecepatan sebuah

proses menyebar dalam masyarakat dan diadopsi dalam tingkatan

individual.

Perhatikan gambar di samping

1.

Mall adalah inovasi dari pasar

tradisional. Jelaskan elemen-elemen

inovasnya!

2.

Apakah mall dapat menjadi pengubah

peradaban manusia? Jelaskan!

Coba kunjungilah mall yang ada di dekat

tempat tinggal kalian dan amatilah fenomena

apa saja yang terdapat di sana.

C. Norma, Budaya dan Tradisi dalam Pengadopsian

Inovasi

1.

Norma Budaya Inovasi

Nilai-nilai budaya dalam suatu masyarakat turut ambil bagian dalam

menentukan proses adopsi inov

asi berlangsung. Ada dua macam tipe

norma dalam sistem sosial suatu masyarakat yakni tipe tradisional dan

tipe modern. Kedua tipe ini bisa berbeda kecepatan adopsinya tetapi bisa

juga sama. Norma, budaya dan tradisi masyarakat setempat juga

mempengaruhi bagaimana keinovatifan seseorang, maksudnya

bagaimana seorang individu itu bereaksi terhadap sebuah inovasi.

Sumber:

www.phototempo.com

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

103

Norma didefinisikan sebagai pola-pola aturan yang ada dalam sistem

sosial suatu masyarakat dan dijadikan acuan dalam berperilaku. Pada

umumnya norma, budaya dan tradisi bisa menjadi penghalang bagi

adanya perubahan masyarakat dalam hal teknologi. Di India banyak

didapati kekurangan gizi pada masyarakatnya namun banyak sapi-sapi

berkeliaran di sudut desa. Mengapa mereka tidak memakan sapi-sapi

tersebut sebagai sumber protein tambahan supaya tidak kekurangan gizi?

Jawabannya adalah karena dalam tradisi dan budaya India, sapi adalah

binatang dewa yang dilarang keras untuk dimakan. Di Indonesia hal ini

didapati di daerah Bali dimana sapi dilarang untuk dimakan karena

berkaitan dengan kepercayaan penduduk setempat. Kalau sudah begitu

teknologi penggemukan sapi tidak akan berguna dalam meningkatkan

taraf kehidupan masyarakatnya karena sapi tidak dimakan.

Misalnya, adalah penggunaan

mesin panen pada lahan pertanian

menjelang panen tiba. Petani di negara

maju banyak yang melakukan hal ini

dengan tujuan supaya mengefek-

tivitaskan waktu kerja dan tenaga yang

dikeluarkan namun teknologi ini

meskipun baik tetap tidak bisa

diterapkan di Indonesia. Lahan

pertanian di Indonesia relatif sempit

sehingga alat yang digunakan untuk

memanen adalah sabit. Dengan sabit

maka para petani-petani gurem (kecil)

yang tidak memiliki sawah dan hanya

menjadi petani penggarap saja bisa ikut

ambil bagian dalam proses pemanenan.

Mereka mendapat upah. Namun ketika

petani pemilik sawah menggunakan alat pemanen dari mesin maka

hubungan dengan petani kecil terputus. Dalam kehidupan bermasyarakat

hal ini adalah sebuah bentuk ketidak sopanan karena memutuskan interaksi

antarsesama. Petani berlahan akan ditinggalkan oleh petani gurem.

Norma dalam masyarakat tidak hanya mempengaruhi pengadopsian

atau penolakan sebuah inovasi tetapi juga mengenai bagaimana sebuah

ide baru dapat masuk (terintegrasi) ke dalam kehidupan yang sudah ada

tanpa mengubahnya. Konsekuensi dari sebuah ide baru yang diadopsi

paling tidak ditentukan oleh kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.

Sumber:

SoloPos, 25 April 2006

Gambar 4.8

Inovasi mesin panen

mungkin tidak berlaku di Indonesia karena

tidak sesuai dengan norma dan tradisi

masyarakat setempat yang

mengutamakan guyub dan kebersamaan

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

104

Norma Tradisional dan Modern

Penting untuk membedakan dua tipe norma ini meskipun dalam

proses pengadopsian dan penyebaran inovasi ada sebuah tipe ideal

masyarakat. Idealnya sebuah masyarakat dimana teknologi atau

inovasi diperkenalkan akan menyambutnya dengan baik,

memikirkannya dalam waktu yang relatif singkat dan kemudian

memutuskan untuk mengadopsinya. Akan tetapi ini adalah hal yang

jarang terjadi kecuali inovasi yang disebarkan memang dibutuhkan

oleh masyarakat setempat dan cocok dengan norma, adat serta tradisi

setempat.

Kedua tipe masyarakat ini mengingatkan kita akan dua buah

pembagian tipe masyarakat yang dibuat oleh F. Toennies yakni

masyarakat dengan pola

Gemeinschaft

dan

Gesellschaft.

Kedua bentuk

masyarakat ini apabila diperkecil pemahamannya menjadi

masyarakat pedesaan dan perkotaan meskipun dalam kenyataannya

tidak demikian. Diduga kedua bentuk tipe masyarakat ini berbeda

dalam banyak hal karena perbedaan tempat tinggal maupun tingkat

pendidikannya.

Sumber:

www.wilkimedia.org

Banyak sebutan untuk masyarakat dengan sistem modern ini, seperti

misalnya mereka dianggap lebih terbuka, lebih inovatif, lebih progresif,

lebih mau membangun atau lebih ekonomis. Dalam banyak hal, individu

yang hidup dalam sistem sosial dengan norma atau nilai yan mengacu

pada modernitas akan memandang inovasi lebih baik dan senang untuk

mengadopsi ide-ide baru dalam kurun waktu yang lebih cepat

dibandingkan dengan individu anggota sistem sosial yang tradisional.

Apabila masyarakat modern membuka diri terhadap perubahan maka

masyarakat tradisional malah sebaliknya, cenderung menutup diri dan

bertahan terhadap perubahan.

Sistem sosial tradisional memiliki karakteristik nilai di bawah ini, yakni:

a.

Teknologi yang kurang kompleks.

b.

Tingkat pendidikan dan melek huruf yang relatif lebih rendah.

Komunikasi yang digunakan lebih sering dengan percakapan diban-

dingkan melalui media.

Wahana Antropologi

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

105

c.

Sedikitnya komunikasi dengan dunia luar.

d.

Kurangnya rasionalitas ekonomis.

e.

Kurangnya kemampuan untuk bersikap tegas.

Sebagai perbandingannya individu yang tergabung dalam sistem

sosial masyarakat modern memiliki ciri sebagai berikut:

a.

Teknologi yang lebih berkembang dan pembagian kerja yang sudah

kompleks.

b.

Memiliki penghargaan yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan dan

pendidikan.

c.

Merencanakan sesuatu dengan hati-hati dan keputusan diambil secara

rasional dan ekonomis.

d.

Kemampuan untuk bersikap tegas.

Sebagai kesimpulan, sistem sosial dengan tipe modern lebih

berkembang teknologinya, lebih kosmopolit, lebih berpendidikan, rasional

dan tegas. Kecepatan adopsi inovasi dipengaruhi oleh berbagai ciri yang

dilekatkan pada dua tipe masyarakat tersebut.

2.

Beberapa Hal Penting dalam Keputusan Inovasi

Bagaimana sebuah teknologi baru yang disebut sebagai inovasi dapat

diadopsi oleh suatu masyarakat tertentu yang sebelumnya memang belum

mengenal dan menggunakan teknologi tersebut? Proses adopsi diartikan

sebagai sebuah proses mental yang dilalui oleh individu sejak pertama kali

Wahana Antropologi

Pembagian masyarakat menjadi dua bentuk banyak dibahas oleh

para ilmuwan sosial. Max Weber membagi dua bentuk masyarakat

menjadi masyarakat rasional dan tradisional. Emile Durkheim

menganalogikan bentuk ini dengan sebutan solidaritas mekanik dan

solidaritas organik. Pitirim Sorokin menyebutnya sebagai tipe

masyarakat familistik dan kontraktual. Hawley membagi dua tipe

ini menjadi tipe komensalistik dan simbiotik. Sementara itu Robert

Merton mendefinisikan dua tipe masyarakat ini sebagai masyarakat

lokal dan kosmopolitan. Pada intinya semuanya merujuk pada dua

bentuk masyarakat yakni pedesaan dan perkotaan meskipun tidak

selalu identik dengannya. Diambil dari: Rogers dan Shoemaker, 1962.

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

106

mendengar inovasi sampai akhirnya

mengadopsi inovasi tersebut. Ada

banyak hal yang harus diperhatikan

dalam memahami bagaimana

masyarakat merespon sebuah

inovasi karena apabila inovasi

tersebut tidak cocok dengan

kebudayaannya atau kehidupannya

maka respon yang ada hanyalah

berupa penolakan. Proses ini juga

membutuhkan waktu yang tidak

sama setiap kebudayaan. Ada

masyarakat yang mengadopsi suatu

inovasi dalam kurun waktu yang singkat namun ada pula yang lama.

Tingkat pendidikan dan ekonomi suatu masyarakat juga turut

diperhitungkan dalam hal ini. Seperti yang telah diuraikan pada bagian

sebelumnya mengenai tipe-tipe masyarakat penerima inovasi maka

tradisionalitas dan modernitas juga mempengaruhi kecepatan inovasi.

a.

Teori Belajar

Dalam sejarah sosial proses adopsi dapat dipelajari melalui Teori Belajar

(

Learning Theory

) yang dimiliki oleh ilmu psikologi. Belajar didefinisikan

sebagai sebuah proses berubah sebagai respon atas suatu stimulus tertentu.

Teori stimulus-respons adalah inti utama dari teori ini. Stimulus

(rangsangan) ditafsirkan kemudian menyebabkan suatu respons dalam

diri seorang individu. Respons ini akan menjadi stimulus baru yang akan

kembali ditafsirkan dan menjadi respons baru yang pada akhirnya nanti

akan berpengaruh pada perilaku individu.

Dalam proses adopsi inovasi ada berbagai macam stimulus yang

berkaitan dengan sebuah inovasi. Stimulus-stimulus ini berusaha mencapai

individu melalui sumber-sumber komunikasi. Stimulus yang beragam ini

terkadang juga terakumulasi dalam satu respon dari individu terhadap

inovasi tersebut yakni menerima atau menolaknya.

b.

Pengambilan Keputusan

Proses adopsi adalah salah satu bentuk pengambilan keputusan.

Pengadopsian sebuah inovasi membutuhkan keputusan yang dibuat oleh

individu. Individu tersebut terlebih dahulu menggunakan ide baru tersebut

dan dalam banyak kasus kemudian memutuskan untuk berhenti

Sumber:

Dok. Penerbit

Gambar 4.9

Inovasi akan memberikan

informasi terhadap bencana alam

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

107

menggunakan ide tersebut ketika digantikan oleh ide yang lain. Proses

adopsi pada umumnya lebih kompleks karena beberapa keputusan yang

berhubungan harus dibuat selama proses adopsi berlangsung.

Mengambil keputusan sebenarnya adalah sebuah proses dimana

terjadi aktivitas yang berlainan di setiap tahapnya. Mengadopsi sebuah

inovasi adalah serangkaian peristiwa yang saling berhubungan satu sama

lain sepanjang waktu. Namun biasanya sebelum individu mengambil

keputusan akan sebuah inovasi dia terlebih dahulu akan menyeleksi

alternatif lain dari inovasi tersebut yang sebelumnya telah ada.

Penerimaan atau penolakan seseorang terhadap inovasi adalah sebuah

keputusan yang dibuat setelah mengalami serangkaian tahapan.

Keputusan itu adalah sebuah proses mental ketika pertama mengetahui

akan inovasi tersebut lalu mencobanya, menggunakannya kemudian

mengukuhkannya sampai pada suatu saat menghentikan penggunaan

inovasi tersebut.

c.

Paradigma Proses Keputusan Inovasi

Ada empat hal yang penting dalam paradigma ini yakni: (1)

Knowledge, individu terbuka akan keberadaan inovasi dan memperoleh

beberapa pemahaman akan fungsi inovasi itu, (2) Persuasion, individu

membentuk perilaku suka dan tidak suka terhadap inovasi, (3) Decision,

individu dihadapkan pada pilihan untuk mengadopsi atau menolak inovasi,

(4) Confirmation, individu mencari penguatan untuk keputusan inovasi

yang telah dibuatnya, tetapi dia mungkin mambalik keputusan

sebelumnya jika terdapat sesuatu yang bertentangan dalam inovasi itu.

Ada tiga bagian penting dalam model adopsi tesebut yakni:

1)

antecedents,

2)

process,

dan

3)

consequences

.

Antecedents

merupakan variabel-variabel yang ada dalam situasi

sebelum terjadi perkenalan dengan inovasi.

Antecedents

terdiri dari:

1)

Ciri-ciri kepribadian seseorang, misalnya sikap terhadap perubahan.

2)

Ciri-ciri sosialnya, misalnya luasnya hubungan sosial dengan

seseorang.

3)

Kuatnya kebutuhan nyata terhadap inovasi. Semua variabel ini

mempengaruhi proses keputusan inovasi yang terjadi pada setiap

orang.

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

108

3.

Tahapan Proses Adopsi

Proses adopsi digambarkan oleh Rogers & Shoemaker mencakup lima

tahap yakni:

a.

Awareness stage

, individu belajar akan keberadaan sebuah ide baru

tetapi kekurangan informasi mengenai ide baru itu.

b.

Interest stage

, individu membangun ketertarikan terhadap inovasi

dan mencari informasi tambahan.

c.

Evaluation stage

, individu membuat penerapan mental akan ide baru

itu untuk masa kini dan untuk mengantisipasi masa depan serta

memutuskan untuk mengadopsi atau tidak.

d.

T

rial stage

, individu menerapkan ide baru dalam skala yang kecil

untuk menentukan kegunaan ide itu bagi dirinya.

e.

Adoption stage

,

individu menggunakan ide baru secara terus menerus

dalam skala yang penuh. Tetapi model ini dikritik, karena model ini

mengimplikasikan bahwa proses selalu diakhiri dengan keputusan

mengadopsi sementara kenyataannya penolakan bisa juga terjadi.

Dan lagi ada beberapa tahap yang bisa dilewati terutama

trial stage

.

Terakhir yang belum diperhitungkan dalam model ini adalah kemungkinan

munculnya diskontinuitas. Berikut ini akan dibahas satu per satu

bagaimana tahapan itu bekerja dalam proses adopsi inovasi.

a.

Tahap mengetahui

Proses ini diawali dengan tahap pengetahuan, yakni saat seseorang

dijelaskan tentang keberadaan satu inovasi dan memperoleh pemahaman

akan fungsinya.

Bagaimana kebutuhan dibentuk? Sebuah kebutuhan adalah sebuah

pernyataan ketidakpuasan atau frustasi yang terjadi ketika keinginan

seseorang ada di luar keadaan yang sebenarnya, ketika keinginan tidak

tercapai. Seseorang bisa saja membangun kebutuhan ketika dia

mengetahui bahwa ada sebuah inovasi. Maka, inovasi dapat membimbing

pada kebutuhan dan begitu juga sebaliknya; pengetahuan akan sebuah

inovasi dapat membentuk motivasi untuk mengadopsi. Namun bagaimana

kebutuhan itu muncul? Kebutuhan adalah sebuah ketidak puasan yang

terjadi jika keinginan seseorang lebih besar daripada kenyataan yang

diperolehnya. Kebutuhan itu akan timbul ketika dia mengetahui bahwa

ada cara-cara baru yang lebih sempurna; ada inovasi.

Misalnya, ketika kita hendak menyimpan file dalam disket. Bagi

pelajar atau mahasiswa yang kuliah di jurusan arsitektur dahulu seringkali

menggambar melalui kertas yang besar dan membawanya dengan

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

109

digulung. Menggambar dalam komputer

bagi mereka harus dicetak terlebih dahulu

karena tidak mungkin menyimpannya

hanya dalam sebuah disket saja. Gambar

membutuhkan

space

yang luas dalam

disket sementara kekuatan disket untuk

menyimpan memori sangatlah kecil.

Munculnya

cd writer

sudah memudahkan

mahasiwa untuk mulai menyimpan

gambarnya dalam bentuk “cd” karena

kekuatan memorinya lebih besar daripada

disket. Namun sekarang ditemukannya

USB atau

flashdisk

benar-benar membuat

kepuasan bagi siapapun yang memiliki

masalah dengan penyimpanan memori

atau file pada komputer.

Flasdisk

merupakan inovasi yang mampu

menyimpan file dari komputer dalam kapasitas

mega byte

. Sebuah

flasdisk

umpamanya adalah ratusan disket.

Ada sejumlah perbedaan antara individu yang mengetahui inovasi

lebih dahulu dengan yang terlambat, dan ciri-cirinya disebutkan dalam

generalisasi sebagai berikut:

1)

Yang mengetahui inovasi lebih awal memiliki pendidikan yang lebih.

2)

Memiliki status sosial yang lebih tinggi.

3)

Memiliki keterbukaan terhadap channel komunikasi media massa.

4)

Memiliki keterbukaan terhadap channel komunikasi interpersonal.

5)

Memiliki kontak yang lebih banyak dengan agen perubahan.

6)

Memiliki lebih banyak partisipasi sosial daripada yang terlambat.

7)

Lebih kosmopolit. Pada dasarnya kita bisa asumsikan bahwa ciri-ciri

individu yang mengetahui inovasi lebih awal hampir mirip dengan

karakteristik seorang inovator.

b.

Tahap ketertarikan (persuasi)

Individu membentuk sikap suka dan tidak suka akan inovasi, seseorang

terlibat secara psikologis dengan inovasi itu. Dia akan aktiv mencari

informasi tentang ide tersebut. Kepribadiannya, seperti halnya juga norma-

norma dalam sistem sosialnya bisa mempengaruhi dimana dia mencari

informasi, pesan-pesan jenis apa yang diterimanya dan bagaimana dia

Sumber:

Dok. Penerbit

Gambar 4.10

Inovasi disket adalah

inovasi teknologi komputer yang

mendapatkan banyak respon positif

karena terbukti sangat berguna dan

mengatasi berbagai ketidakpuasan

manusia atas teknologi penyimpanan

memori pada komputer sebelumnya.

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

110

menginterpretasikan pesan yang diterimanya. Maka,

selective perception

penting untuk menentukan perilaku komunikasi penerima pada tahap

pembentukan perilaku. kemudian persepsi umum akan inovasi dibentuk,

hal-hal seperti keuntungannya relatif, kesesuaian, dan kompleksitas inovasi

merupakan hal yang sangat penting. Saat seseorang membangun sikap

terhadap inovasi itu maka secara mental dia menerapkan ide baru itu

pada keadaan sekarang atau mengantisipasi situasi yang akan datang

sebelum memutukan akan mencobanya atau tidak. Maka jaringan

komunikasi interpersonal adalah hal yang penting.

Ada dua tipe sikap yakni: sikap khusus terhadap inovasi, dan sikap

umum terhadap perubahan. Sikap yang pertama adalah fokus utama tahap

persuasi dalam proses keputusan inovasi. Sikap ini pada dasarnya berisi

perasaan suka atau tidak suka akan kegunaan ide baru itu untuk individu.

Sebuah pengalaman positif sebelumnya dengan adopsi inovasi membentuk

penumpukkan sikap yang secara umum suka untuk berubah yang

memudahkan evaluasi pada inovasi berikutnya dengan pertimbangan

individu. Sebaliknya, pengalaman negatif dari inovasi yang dirasakan

sebagai kegagalan membimbing mereka pada resistensi akan ide baru

yang akan datang. Maka dari itu, sebagai strategi dalam proses keputusan

inovasi, seorang agen perubahan haruslah membangun sikap umum yang

positif terhadap perubahan.

Diasumsikan bahwa persuasi akan menggiring pada perubahan yang

jelas dalam perilaku (adopsi atau menolak) yang sesuai dengan sikapnya.

Harus diingat bahwa pembentukan sikap suka atau tidak suka terhadap

inovasi tidak selalu membimbing secara langsung pada keputusan

mengadopsi atau menolak. Namun, ada kecenderungan dalam arah ini

yakni perilaku dan sikap menjadi lebih konsisten.

c.

Tahap Evaluasi

Pada tahap ini individu secara mental mengevaluasi inovasi tersebut

apakah cocok dengan dirinya di masa sekarang maupun di masa depan

dan memutuskan apakah akan mengadopsinya atau tidak. Apabila

individu merasakan manfaat yang begitu besar akan inovasi tersebut maka

dia akan mencoba inovasi tersebut. Pada tahap ini individu terlibat dalam

aktivitas yang membawanya pada keputusan mengadopsi atau menolak

inovasi itu. Dalam tahap keputusan, ada satu keputusan diantara dua

alternatif, mengadopsi atau menolak inovasi.

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

111

d.

Tahap mencoba

Pada tahapan ini individu mulai mencoba menggunakan inovasi

dalam skala yang kecil untuk menentukan kegunaan bagi dirinya.

Kebanyakan individu tidak akan mengadopsi inovasi tanpa mencobanya

terlebih dahulu untuk menentukan kegunaannya. Kebanyakan individu

yang mencoba sebuah inovasi kemudian bergerak pada keputusan untuk

mengadopsi, jika inovasi itu sedikitnya telah memiliki tingkat keuntungan

relatif tertentu.Yang penting untuk diingat adalah bahwa proses keputusan

inovasi secara logika bisa menggiring pada keputusan menolak atau

mengadopsi. Kenyataannya setiap tahap dalam proses ini merupakan poin

yang potensial untuk penolakan. Tetapi dapat juga terjadi diskontinuitas

yakni penolakan setelah sebelumnya mengadopsi. Dalam tahap ini

pengaruh teman kelompok sanagt berperan penting di dalam mengambil

keputusan untuk mengadopsi atau menolak inovasi.

e.

Tahap Adopsi

Pada tahap ini individu sudah memutuskan untuk benar-benar

menggunakan inovasi tersebut secara penuh. Ini adalah tahap paling akhir dari

sebuah proses adopsi meskipun tidaklah final karena perubahan persepsi dan

keputusan inovasi akan terus bergulir meskipun setelah tahap adopsi dilewati.

Meski demikian tahapan ini banyak menuai kritikan karena bersifat

terlalu menggeneralisasikan sebuah proses. Intinya tahap ini berasumsi

bahwa setiap individu yang hendak mengadopsi suatu inovasi pasti akan

melewati tahapan-tahapan tersebut dan berjalan linear padahal mungkin

yang terjadi adalah sebaliknya. Rogers dan Shoemaker kembali

mengemukakan kritikannya adalah sebagai berikut:

1)

Model dalam proses tersebut menyatakan bahwa proses itu akan diakhiri

dengan keputusan untuk mengadopsi, sementara kenyataannya

mungkin saja hasil akhirnya adalah penolakan. Maka dari itu

seharusnya ada istilah yang lebih luas dari proses adopsi ini sehingga

dapat mencakup keputusan akhir untuk menerima atau menolak.

2)

Lima tahap itu tidak selalu terjadi pada hal-hal tertentu dan mungkin

beberapa diantaranya dilewatkan begitu saja, misalnya tahap mencoba

(

trial stage

). Penilaian biasanya terjadi pada keseluruhan proses, tidak

hanya pada satu tahap saja.

3)

Proses itu jarang berakhir dengan adopsi. Biasanya proses itu masih

berlanjut dengan pencarian informasi untuk memperkuat keputusan

yang telah dibuatnya. Atau mungkin seseorang berubah haluan dari

menerima inovasi menjadi menolak, ataupun sebaliknya.

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

112

1.

Coba kalian deskripsikan tahapan suatu teknologi harus sesuai

dengan pembahasan di atas!

2.

Bagaimana sikap kalian terhadap teknologi tersebut!

3.

Berikan penjelasan dari tujuan diciptakannya teknologi tersebut!

4.

Beberapa Perilaku Ketidaksesuaian

Perubahan perilaku manusia didorong sebagian oleh keadaan

ketidakseimbangan pribadi atau ketidaksesuaian, keadaan pikiran yang

tidak nyaman sehingga individu mencari penghentinya atau pembatasnya.

Ketika individu menjadi merasa tidak sesuai, dia biasanya akan terdorong

untuk mengurangi keadaan tersebut dengan merubah pengetahuannya,

sikapnya atau tindakannya. Dalam hal perilaku inovasi, ini dapat terjadi:

a.

Ketika individu menjadi menyadari rasa butuh atau masalah dan

mencari informasi mengenai sesuatu seperti inovasi yang dapat

memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu, seorang penerima

pengetahuan akan kebutuhan inovasi dapat termotivasi untuk mencari

informasi mengenai inovasi tersebut. Ini terjadi pada tahap

pengetahuan dalam proses keputusan inovasi.

b.

Ketika dia menjadi sadar akan ide baru dimana dia memiliki

pandangan suka. Kemudian individu terdorong untuk mengadopsi

inovasi dengan ketidaksesuaian antara apa yang dia percayai dan apa

yang dia lakukan. Perilaku ini terjadi pada tahap keputusan dalam

proses keputusan inovasi.

c.

Setelah keputusan mengadopsi inovasi. Individu mungkin

memperoleh informasi lebih lanjut yang meyakinkan dirinya bahwa

seharusnya dia tidak mengadopsi. Ketidaksesuaian ini bisa dikurangi

dengan tidak melanjutkan inovasi. Atau jika pada awalnya dia

memutuskan untuk menolak inovasi, individu kemudian menjadi

terbuka pada pesan yang pro pada inovasi menyebabkan keadaan

diskontinuitas dapat dikurangi dengan keadaan mengadopsi. Tipe

perilaku ini (diskontinuitas atau adopsi yang terlambat) terjadi selama

tahap konfirmasi dalam proses keputusan inovasi.

Analogi Budaya:

“Mari kembangkan orientasi kecakapan pada diri kalian”

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

113

5.

Diskontinuitas

Diskontinuitas adalah keputusan untuk

menghentikan penggunaan inovasi setelah

sebelumny

a mengadopsinya. Ada dua tipe

yakni, penggantian (

replacement

) yakni jika

ada ide baru yang lebih baik dan kekecewaan

(

disenchantment

) yang disebabkan ketidak

puasan akan inovasi itu. Secara umum yang

diskontinuitasnya tinggi memiliki ciri

pendidikan rendah, status sosial rendah,

kontak dengan agen perubahan yang rendah

dan semacamnya yang berkebalikan dengan

karakteristik inovator.

Sedikitnya ada dua tipe diskontinuitas: Penggantian dan kekecewaan.

Diskontinuitas penggantian adalah keputusan untuk berhenti

menggunakan sebuah ide dengan maksud untuk mengadopsi ide yang

lebih baik yang menggantikannya. Dalam budaya yang berubah dengan

cepat ada aliran konstan inovasi. Dan setiap ide baru menggantikan perilaku

yang ada yang pada saat itu juga merupakan sebuah inovasi. Misalnya,

adalah penggunaan

flasdisk

yang telah dicontohkan di atas. Mereka

memang menghentikan penggunaan disket atau CD untuk menyimpan

file dari komputer namun menggantinya dengan bentuk inovasi lain yang

lebih bisa memuaskan pengharapannya yakni

flasdisk.

Dalam hal ini

flasdisk

adalah sebuah inovasi pengganti dari inovasi yang sebelumnya

(disket atau CD).

Diskontinuitas kekecewaan adalah keputusan untuk berhenti

menggunakan sebuah ide sebagai akibat dari ketidakpuasan atas ide

tersebut. Ketidakpuasan mungkin karena inovasi tidak cocok untuk individu

dan tidak mengakibatkan dirasakannya keuntungan relatif atas perilaku

alternatif itu. Atau ketidakpuasan dapat diakibatkan dari penyalahgunaan

sebuah inovasi yang seharusnya bermanfaat bagi individu. Tipe terakhir

dari kekecewaan ini sepertinya lebih sering ada diantara pengadopsi yang

terlambat daripada pengadopsi yang awal. Pengadopsi yang terlambat

memiliki pendidikan yang lebih rendah dan sikap dan nilai yang lebih

tradisional yang mungkin bisa membimbingnya ke arah diskontinuitas.

Kecuali seseorang memiliki konsepsi tentang metode ilmiah, sulit untuk

memahami bagaimana untuk menggeneralisasikan akibat percobaan

inovasi untuk penggunaan dengan skala penuh. Pengadopsi yang

terlambat juga terlihat lebih patuh terhadap kekuasaan dalam sikap mereka

Sumber:

Dok. penerbit

Gambar 4.11

handphone di

tangan

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

114

Sumber:

Indonesian Heritage

Gambar 4.12

Masyarakat tradisional

biasanya sulit untuk menerima hal-hal baru

yang datang dari luar.

terhadap agen perubahan; mereka mungkin mengadopsi sebagai akibat

langsung dari pengaruh agen perubahan. Ketika paksaan dihilangkan,

inovasi kemungkinan besar tidak berlanjut. Lebih lanjut, pengadopsi yang

terlambat memiliki sedikit sumber yang tidak lain bisa mencegah adopsi

atau menyebabkan diskontinuitas karena inovasi tidak cocok dengan

batasan keuangannya.

6.

Berbagai Kendala Dalam Proses Adopsi

Sistem sosial yang bersifat

tradisional dalam banyak hal nyata-

nyata menjadi penghalang atau

kendala dalam proses penyebaran

serta adopsi inovasi. Meskipun sebuah

inovasi sudah dikampanyekan

(langsung oleh petugas pemerintahan

misalnya) namun tradisi dan budaya

setempat juga turut menentukan

diterima atau ditolaknya sebuah

inovasi. Ciri tradisional bisa juga

disetarakan dengan usia masyarakat

penerima inovasi. Individu dengan

usia yang relatif tua biasanya enggan untuk menerima inovasi atau enggan

untuk mencari tahu mengenai informasi yang berkaitan dengan inovasi

meskipun tidak bisa digeneralisir demikian. P

ara orang tua biasanya malas

atau enggan untuk mencari tahu bagaimana mengoperasikan komputer.

Mereka lebih suka menyuruh anaknya atau membayar tukang ketik

daripada repot-repot menghadap layar komputer. Teknologi komputer buat

mereka bukanlah hal yang sangat penting dan harus diadopsi. Mereka

membutuhkan namun usia mereka yang sudah senja seringkali

membuatnya malas untuk belajar dan mencari tahu tentang bagaimana

caranya menggunakan komputer.

Hal lain yang menjadi kendala proses pengadopsian inovasi adalah

persoalan kebutuhan. Memang benar dalam banyak hal kebutuhan

menciptakan inovasi dan sebaliknya penemuan inovasi juga merangsang

timbulnya kebutuhan. Namun dalam banyak kasus kebutuhanlah yang

mendorong individu untuk menerima atau mengadopsi sebuah inovasi.

Walaupun mereka tidak bisa mengoperasikan teknologi tersebut atau tidak

tahu apapun mengenai inovasi tersebut maka yang dilakukannya adalah

mencari tahu dan belajar tentang inovasi tersebut. Hal ini dilaukan karena

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

115

inovasi tersebut dibutuhkan dan bermanfaat baginya. Walaupun

masyarakat sudah mengetahui sebuah inovasi namun selama dia belum

membutuhkannya yang terjadi adalah penolakan atau pengadopsian

terlambat akan inovasi tersebut. Biasanya hal ini akan disesuaikan dengan

kondisi keuangan individu sendiri. Apabila tidak ada uang namun sangat

membutuhkan dan merasa terbantu dengan inovasi tersebut maka

pengadopsian seringkali terjadi namun sebaliknya apabila memiliki uang

namun belum membutuhkan maka penolakanlah yang terjadi.

Kendala yang lain adalah bagaimana sebuah inovasi dapat menyatu

dengan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Hal inilah yang

seringkali sulit dipahami oleh para agen pengenal inovasi karena

kebudayaan mereka berbeda. Teknologi penggemukan sapi yang telah

diuraikan di atas adalah salah satu contoh dimana hal itu tidak berguna

dalam meningkatkan gizi masyarakat di Bali atau India selama sapi masih

dianggap sebagai inatang peliharaan dewa. Artinya, hal ini berkaitan

dengan kepercayaan mereka. Seringkali agen pengenal inovasi kemudian

akan menyebut masyarakat demikian sebagai masyarakat tradisional yang

introvent

atau tertutup terhadap perubahan. Padahal apabila lebih jeli

sebenarnya teknologi tersebut yang tidak bisa menembus sistem

kepercayaan orang Bali tentang sapi.

Ambillah satu contoh teknologi yang ada di sekitar kehidupan kalian

sehari-hari. Bisa berupa teknologi informasi, kesehatan, atau contoh-

contoh lain. Kemudian diskusikan teknologi tersebut berdasarkan

pertanyaan di bawah ini!

1.

Kapan awalnya teknologi tersebut masuk ke dalam masyarakat

di sekitar kalian?

2.

Bagaimana cara penyebaran teknologi itu terjadi?

3.

Bagaimana respon masyarakat di sekitar kalian terhadap

teknologi tersebut?

4.

Apa saja yang mempengaruhi proses keputusan mereka dalam

merespon teknologi tersebut. Misalnya, mengadopsi atau

menolak dan apa saja faktor yang mempengaruhinya?

5.

Adakah kendala dalam masyarakat di sekitar kalian yang

membuat teknologi tersebut lambat dalam proses penyebarannya?

Apabila cepat maka apa yang mempengaruhinya?

Analogi Budaya:

“Mari kembangkan orientasi kecakapan pada diri kalian!”

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

116

D. Perkembangan Karya dan Potensi Iptek

Pembicaraan mengenai sikap dalam melihat perkembangan Iptek

harus dilihat dalam konteks suatu masyarakat dimana teknologi tersebut

berada. Kajian tentang teknologi bukanlah hal baru dalam Antropologi.

Deskripsi mengenai suatu masyarakat hanya difokuskan untuk melihat

bagaimana kehidupan masyarakat tersebut kaitannya dengan teknologi

yang digunakannya. Semakin lama perhatian para Antropolog mulai

bergeser untuk lebih memahami bagaimana sebuah kebudayaan berubah.

Teknologi dilihat sebagai salah satu aspek yang menentukan perubahan

kebudayaan suatu masyarakat. Dengan demikian efek negatif atau positif

yang ditimbulkan oleh perkembangan Iptek mulai menjadi perhatian

pokok Antropolog dalam menganalisis suatu masyarakat. Untuk itu dalam

memahami perubahan kebudayaan masyarakat dan mengambil sikap

yang bijaksana atas hal tersebut maka ada baiknya jika kita melihat dahulu

bagaimana perkembangan Iptek dalam masyarakat menurut kacamata

studi Antropologi.

Sejak lama para antropolog sudah meneliti masyarakat dari segi

teknologinya hanya saja yang diteliti adalah masyarakat primitif atau

sederhana sehingga teknologi yang ada sifatnya juga masih sederhana.

Misalnya bagaimana petani di daerah pedalaman Kalimantan atau

pegunungan di Papua bertani? Alat apa saja yang digunakannya? Terbuat

dari bahan apa alat tersebut? Teknologi mereka pun disesuaikan dengan

tingkatan kehidupannya terutama bagaimana sistem mata

pencahariannya. Kita ingat bahwa mata pencaharian manusia pertama

kali adalah berburu dan meramu (

hunting and gathering

) sehingga

teknologi yang digunakan hanya berkisar pada kapak atau senjata yang

terbuat dari batu, kayu atau tulang-tulang binatang.

Kehidupan manusia lambat laun berubah. Dari zaman batu meningkat

dengan ditemukannya besi kemudian sampai pada tahap ditemukannya

mesin dan listrik. Kehidupan manusia berubah seiring dengan teknologi

yang menyertainya. Mata pencaharian tidak lagi berburu namun

meningkat ke pertanian menetap kemudian muncul pasar sampai

akhirnya muncul berbagai macam jenis pekerjaan kantoran, misalnya

bank, sekolah, toko dan lain sebagainya. Sampai disini esensi dalam

mempelajari teknologi masyarakat masih berkutat pada benda-benda

material yang digunakan sebagai peralatan hidupnya dan dipandang secara

fungsionalitas saja.

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

117

Perbedaannya adalah apabila dalam masyarakat primitif peralatan

hidup masih bersifat sederhana dan perhatian ditekankan pada bagaimana

cara membuat dan menggunakannya. Dalam kehidupan masyarakat

modern perhatian dialihkan tidak lagi dalam hal bagaimana

menggunakannya namun lebih ditekankan pada apa saja efek atau

implikasi dari adanya sebuah teknologi yang masuk ke dalam kehidupan

suatu masyarakat tertentu. Bagian ini lebih memfokuskan perhatian pada

hal tersebut yakni bagaimana teknologi dianalisis dalam konteks

masyarakat kontemporer yang sudah sangat kompleks. Analisis terhadap

efek teknologi dianggap lebih menarik karena hal itu turut memberi

kontribusi pada perubahan akan struktur sosial masyarakat yang ada.

Iptek yang seringkali direduksi menjadi sebuah kata yakni

“teknologi” mau tidak mau telah merambah di banyak segi kehidupan

manusia. Teknologi merambah dunia kesehatan, dunia media

telekomunikasi dan informasi, dunia perbankan dan sistem ekonomi serta

masih banyak lagi. Tidak ada segi kehidupan yang paling kecil pun yang

diabaikan oleh teknologi. Namun sampai hari ini sebuah teknologi masih

dilihat dari efek positif yang didapatkannya meskipun di balik itu

tersimpan efek negatif yang

latent

. Sebuah operasi jantung mungkin

berhasil menyembuhkan si pasien dari penderitaan yang selama ini

dideritanya namun penurunan daya tahan tubuh yang semakin hari

semakin nyata merupakan sebuah konsekuensi logis yang juga merupakan

sebuah efek negatif dari sebuah teknologi kesehatan yang awalnya

ditujukan untuk lebih mensejahterakan manusia.

Perkembangan Iptek pada akhirnya selalu akan menyisakan

konsekuensi tertentu bagi pemakainya atau bagi suatu masyarakat dimana

teknologi tersebut diintroduksi atau digunakan. Berpijak pada gagasan awal

bahwa teknologi laiknya tercipta sebagai sebuah respon atas pemenuhan

kebutuhan manusia yang semakin beragam dan menuntut efektivitas maka

diharapkan teknologi yang tercipta sepenuhnya memberikan manfaat bagi

keberlangsungan hidup manusia. Namun demikian tidak selamanya sebuah

teknologi menghasilkan efek yang bersifat positif (memberikan manfaat)

karena tidak jarang hasil yang didapat dari sebuah inovasi teknologi justru

bersifat negatif (membahayakan) bagi kehidupan manusia baik secara fisik

maupun secara sosial.

Dalam melihat gambaran teknologi suatu masyarakat lain yang lebih

sederhana kita umumnya terjebak dalam sebuah stereotip yang

memandang bahwa masyarakat tersebut masih “kuno” atau “primitif”.

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

118

Investigasi Budaya:

“Ayo kembangkan wawasan kebhinekaan dan orientasi kecakapan

pada diri kalian!”

Sumber:

Kompas, 5 Januari 2006

Contohnya, jika kita pergi ke daerah

yang bentuk-bentuk kehidupannya

sederhana masih banyak kita jumpai.

Belum adanya listrik misalnya

dijadikan indikator kemajuan

teknologi sebuah masyarakat.

Pelabelan “kuno” , “tertinggal”, dan

lainnya melekat dalam benak kita

yang sudah mengenyam kemajuan

teknologi sementara mereka belum.

Padahal stereotip seperti ini dapat

mengakibatkan kesenjangan sosial.

Memahami masyarakat lain yang

tidak memiliki kecanggihan teknologi

seperti yang kita miliki sangat perlu untuk menghindari pelabelan

semacam tadi. Namun di sisi lain kita juga harus pandai melihat bentuk-

bentuk perkembangan teknologi seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan

kita. Untuk itulah pandai-pandai bersikap harus dimiliki sejak awal supaya

tidak keliru dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin

canggih.

1.

Menurut kalian apakah ada suku di

Indonesia sama sekali tidak memakai

bentuk teknologi tersebut? Jelaskan

alasan?

2.

Coba jelaskan fungsi laten dan manifes

dari ditemukannya teknologi tersebut!

3.

Jelaskan tentang perkembangan Iptek

di atas dengan pandangan relativis!

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk Pelajar 7

Gambar 4.13

Akibat banyak ditemukan

teknologi masyarakat menjadi konsumtif

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

119

E.

Beberapa Contoh Perkembangan Karya dan

Potensi Iptek

Teknologi transportasi bermula dari ditemukannya sandal atau alas

kaki. Ketika perdagangan mulai ditemukan awalnya orang melakukan

transaksi dan membawa barang hanya dengan mengandalkan tenaganya

sendiri. Lambat laun kebutuhan untuk mengangkut barang dagangan

muncul. Manusia mulai merasakan kebutuhan untuk membuat alat yang

memudahkan pekerjaannya sehingga orang mulai melakukan

domestiksasi binatang yang digunakan sebagai alat angkut. Transportasi

beralih dari sekedar alas kaki menjadi kuda, sapi atau keledai.

Boleh dikatakan ditemukannya roda berhasil merevolusi alat

transportasi manusia karena perpaduan antara gerobak dan binatang

sangat berguna dalam membantu manusia dalam hal transportasi. Zaman

sekarangpun hampir semua alat transportasi mengadopsi prinsip roda

sebagai alat kerja utamanya. Raja-raja jaman dahulu bepergian dengan

menaiki kuda namun dengan ditemukannya kereta maka kereta kudapun

mulai banyak digunakan. Berikutnya tahap ditemukannya mesin. Alat

transportasi dengan menggunakan binatang mulai bergeser digantikan

dengan kekuatan mesin meskipun awalnya masih sederhana. Kini hampir

semua alat transportasi manusia mayoritas dijalankan dengan mesin. Hal

ini tidak bisa dilepaskan dari konteks masyarakat yang semakin kompleks

dan menuntut kecepatan dan efektivitas penggunaan waktu sehingga

digunakannya tenaga binatang dianggap tidak lagi relevan untuk

memenuhi kebutuhan hidup manusia.

Hal yang serupa juga kita temukan dalam perkembangan teknologi

telekomunikasi yang belakangan ini muncul sangat pesatnya. Awalnya

hanya

morse

yang digunakan untuk memberitahukan sebuah informasi

dari satu daerah ke daerah lain yang letaknya berjauhan.

Morse

ini hanya

berupa sandi-sandi yang harus dimengerti melalui kode-kode tertentu.

Pesan-pesan rahasia awalnya disampaikan dari jarak yang berjauhan

dengan menggunakan

morse

karena tidak semua orang mengerti dan bisa

membaca berbagai kode yang ada dalam sistem morse ini.

Teknologi

morse

mulai meningkat dengan ditemukannya telegraph

yakni mesin untuk menyampaikan berita yang menggunakan kekuatan

listrik. Muncullah telegram, yang berbentuk tulisan singkat berisi pesan.

Alexander Graham Bell telah merubah dunia teknologi komunikasi dengan

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

120

ditemukannya telepon. Jarak dan waktu menjadi tidak berarti karena

kemudahan jaringan telepon untuk melakukan telekomunikasi berapapun

jauh jarak membentang. Komunikasi dengan begitu mudahnya bisa

dilakukan walau dengan konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.

Telepon sendiri pun mengalami

perkembangan yang luar biasa pesatnya

terutama sejak ditemukannya teknologi

mobile phone

. Rupanya telepon biasa

belum bisa memenuhi tuntutan manusia

seiring dengan perkembangan jaman

karena telpon saat itu hanya bisa

dilakukan di tempat-tempat tertentu saja

dimana pesawat telpon berada. Telepon

tidak bisa dibawa-bawa, kalaupun ada

system

wireless

maka jaraknya hanya

mencapai sekitar 50 meter saja.

Ditemukannya

Mobile phone

memungkinkan manusia untuk

melakukan telekomunikasi dengan

mudahnya karena pesawat telpon kini

ada dalam genggaman. Orang tidak

perlu susah mencari wartel untuk

menelpon karena dengan harga murah mereka bisa membeli handphone

dan menggunakan hanya untuk kebutuhan pribadinya.

Teknologi informasi mengalami perkembangan sepesat teknologi

telekomunikasi karena kedua bidang ini saling berkaitan. Munculnya,

media mengawali perkembangan teknologi informasi. Kebutuhan untuk

melihat dunia di luar tempat hidupnya membuat orang menciptakan koran

untuk menyebarkan berita atau memberitahu-kan sesuatu hal kepada

khalayak ramai. Begitu juga halnya dengan penemuan radio dimana

informasi disajikan secara lisan dan verbal bukan lewat tulisan seperti halnya

koran. Kita bisa mendengarkan berita dibatalkan diselingi dengan alunan

musik dari penyiar radio. Namun kebutuhan akan informasi tidak berhenti

sampai di sini.

Kemunculan televisi membuat penyajian informasi yang dikemas

secara menarik. Teknologi tiga dimensi mendorong perkembangan televisi

menjadi semakin kompleks. Televisi tidak hanya bisa menampilkan gambar

yang semakin kompleks warnanya namun juga dari sisi verbal bisa

menampilkan suara dan gambar yang bisa bergerak. Hal ini direspon

Sumber:

Dok. Penerbit

Gambar 4.14

Internet merupakan

teknologi tercanggih abad 21 yang

membuka cakrawala manusia untuk

berhubungan dengan dunia luar yang

belum pernah terbayangkan

sebelumnya.

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

121

dengan mulai tumbuhnya televisi-televisi swasta yang bersaing

menyajikan siaran yang dianggap bisa memuaskan masyarakat. Televisi

tidak hanya menyajikan program informasi (dalam hal ini berita) namun

acara yang bertajuk

entertaintment

mulai bertebaran. Kesempatan ini

direspon oleh pelaku pasar dengan memanfaatkan sarana televisi sebagai

ajang penjualan atau advertorial produknya, muncullah iklan (tetap intinya

adalah sebuah informasi) yang sasarannya adalah untuk mempermudah

masyarakat dalam memperoleh informasi produk.

Kemunculan teknologi komputer ikut meramaikan kemajuan

teknologi informasi melalui sebuah jaringan yang disebut internet.

Perpaduan antara komputer dengan jaringan telepon ini memungkinkan

sebuah dunia informasi dan teknologi baru yang memberikan implikasi

hampir di segala bidang kehidupan manusia baik ekonomi, pengetahuan

dan bahkan moral serta etika. Teknologi

E-Commerce

memungkinkan

manusia untuk menjalin hubungan dan komunikasi dengan manusia lain

di berbagai belahan dunia manapun juga hanya melalui sebuah layar

komputer.

E-mail

,

chatting

, bahkan konferensi atau rapat bisa dilakukan

dalam waktu yang sama dengan melibatkan orang-orang yang berlainan

tempat tinggal. Penjualan, penawaran dan pembelian suatu produk cukup

hanya melewati jaringan internet berikut pembayarannya dengan bekerja

sama dengan bank-bank tertentu. Orang bisa membeli sebuah komputer

dengan melihat spesifikasi serta bentuk dan harganya melalui internet.

Kalau cocok pesan saja meskipun yang menyediakan produk tersebut ada

di negeri yang berjauhan dengan kita. Pembayaran akan diurus oleh bank

dimana kita memiliki kartu kreditnya. Mudah bukan? Di titik ini jarak

semakin menjadi tidak berarti.

Manusia selalu melakukan inovasi dalam hidupnya terutama sebagai

respon atas lingkungan dan kebudayaan yang dihadapinya. Inovasi ini

memunculkan berbagai macam bentuk teknologi dalam hal materi. Artinya

teknologi selalu merujuk kepada sebuah benda khusunya peralatan hidup

manusia. Kreativitas manusia dalam menghadapi dunianya akan terus

bergulir meskipun memberikan berbagai dampak yang tidak selalu bersifat

positif bagi kehidupan manusia.

Tahapan evolusi teknologi yang diciptakan oleh manusia seringkali

digambarkan seperti tersusun secara linear dari yang paling awal yakni

peralatan hidup dari alat-alat yang terbuat dari batu menuju ke peralatan

yang mayoritas bertenaga mesin modern serta tahapan penggunaan alat-

alat elektronik.(Disarikan dari :

Encyclopedia of Cultural Anthropology

Volume IV

)

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

122

1.

Bagaimana pandangan Evolusi Sionistik terhadap

perkembangan teknologi di dunia!

2.

Deskripsikan tahapan teknologi menurut pandangan

evolusionistik!

3.

Jelaskan tentang bagaimana masyarakat menciptakan teknologi!

4.

Bentuk teknologi apa yang menjadi perubahan pada suatu

budaya di Indonesia maupun dunia! Jelaskan perubahannya!

F.

Sekilas Melihat Pengaruh Positif-negatif Iptek

Pengaruh Iptek sangat bervariasi tergantung bagaimana dan dari

sudut pandang mana kita menilainya. Dengan kata lain pemaknaan

seseorang terhadap sebuah inovasi teknologi tentu saja harus dikaitkan

dengan konteksnya. Sebuah inovasi bisa dimaknai secara positif namun

juga bisa dimaknai negatif. Gaya hidup atau lingkungan masyarakat

sekitar serta kebutuhan seseorang memberi sumbagan pada makna yang

diberikan oleh seseorang terhadap inovasi. Dengan begitu makna sebuah

perkembangan teknologi bergantung dari bagaimana kita menilainya dan

untuk apa kita menggunakannya.

Iptek akan berpengaruh positif apabila dia memberikan makna dan

manfaat nyata yang sesuai dengan kebutuhan seorang individu. Kalau

tidak bermanfaat maka sebuah Iptek tidak akan diadopsi oleh individu

tersebut. Mereka tidak akan menggunakannya dan beralih ke teknologi

lain yang dianggap lebih sesuai. Kebutuhan memang mempengaruhi

kemajuan dan perkembangan teknologi manusia. Dengan semakin

maraknya kebutuhan maka manusia berkreasi untuk menciptakan

teknologi dalam upaya memenuhi tuntutan tersebut. Dalam hal ini Iptek

harus disikapi dengan mengukur batas kemampuan dan kebutuhan kita

sehingga tidak perlu kita mengadopsi suatu teknologi yang nyata-nyata

tidak sesuai atau bahkan tidak mampu kita lakukan, misalnya karena

keterbatasan biaya.

Bila kita tidak mampu mengukur kemampuan dan kebutuhan maka

banyak hal negatif yang akan timbul dalam proses pengadopsian sebuah

inovasi. Seorang remaja yang belum berpenghasilan tentunya tidak perlu

Analogi Budaya:

“Mari kembangkan orientasi kecakapan pada diri kalian!”

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

123

menuntut orang tuanya untuk membelikan

handphone

dengan model

terbaru seharga jutaan rupiah hanya untuk masuk ke dalam golongan

tertentu diantara teman-temannya. Pengguna internet tentunya tidak perlu

menggunakan fasilitas internet untuk merugikan orang lain atau merusak

moralnya sendiri misalnya dengan merubah-rubah foto seseorang

kemudian menyebarkannya melalui situs internet. Seorang ibu tidak perlu

membeli alat-alat memasak di dapur yang super canggih supaya dinilai

mewah oleh para tetangganya. Seorang laki-laki dewasa tidak perlu

membeli mobil dengan fasilitas tercanggih hanya karena takut dianggap

miskin oleh mayarakat di sekitarnya. Intinya kita harus bersikap jeli dan

mengukur diri dalam menghadapi kemajuan teknologi yang hadir di

sekeliling kita.

Contoh lain masih dalam kasus komputer. Tidak semua orang yang

memiliki komputer memang berkebutuhan akan benda tersebut. Ketika

komputer menjadi sebuah benda yang mengidentifikasikan pemiliknya

untuk masuk dalam kategori modern maka fungsinya kemudian bergeser.

Orang beramai-ramai membeli komputer dengan spesifikasi yang

tercanggih meskipun tidak memerlukannya.

Desktop

diganti dengan

notebook

supaya terlihat gaya dan canggih. Tanpa disadari hal ini banyak

dilakukan oleh masyarakat kita. Komputer sedianya diletakkan di ruang

kerja, bukan di ruang tamu atau di tempat-tempat dalam sudut rumah

yang letaknya memungkinkan orang lain untuk leluasa memandangnya.

Artinya komputer dijadikan simbol status seseorang. Asumsinya yang

membeli komputer tentulah paling tidak memiliki uang lebih. Di bawah

ini akan diuraikan satu persatu bagaimana perkembangan Iptek

berpengaruh dalam kehidupan kita dan bagaimana pula sikap yang

seharusnya kita lakukan dalam menghadapi hal tersebut.

1.

Teknologi dan

Culture Lag

Ketika sebuah teknologi diintroduksikan kepada masyarakat tertentu

maka sebaiknya masyarakat memandangnya secara bijaksana termasuk

tepat dalam hal penggunaannya. Ketidaksiapan masyarakat secara sosial

merupakan salah satu kendala yang nantinya malah akan menyalah

gunakan fungsi aw

al dari sebuah teknologi. Teknologi yang sedianya

disediakan guna kepuasan pemenuhan tuntutan kebutuhan manusia

berbalik menjadi alat kejahatan dan perbuatan asusila lainnya.

Handphone

dan internet merupakan contoh dimana ketidak siapan mental individu

dalam menerima teknologi baru sehingga yang ada hanyalah

penyalahgunaan belaka. Kondisi masyarakat yang belum siap menerima

inovasi kemudian dipaksakan oleh keadaan bisa mengakibatkan apa yang

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

124

disebut dalam antropologi sebagai

culture lag

atau

culture shock

.

Masyarakat belum siap namun kondisi

sudah mengharuskannya untuk

mengadopsi ide baru tersebut sehingga

khususnya kesiapan mental yang ada

sangat rentan terhadap goncangan efek

negatif yang nantinya muncul. Hal ini

juga disebabkan karena salah kaprah

dalam memahami teknologi yang

sedianya digunakan untuk memenuhi

kebutuhan hidup manusia namun

disalah gunakan untuk kepentingan

yang lain.

Gambar-gambar porno artis dalam situs internet merupakan pekerjaan

tak bertanggung jawab dari individu yang sebenarnya mahir dalam

penggunaan teknologi internet namun salah menerapkannya. Bagi remaja

seharusnya internet dijadikan sebuah alat untuk memperluas cakrawala,

mencari teman dan mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk

meningkatkan pengetahuan, namun yang terjadi justru sebaliknya. Hanya

beberapa persen saja kaum remaja yang memanfaatkan internet untuk

kepentingan akademis. Sebagian besar menggunakannya untuk

kesenangan yang tidak bermanfaat, salah satunya mengunjungi situs-situs

porno.

Chatting

tidak lagi digunakan sebagai ajang membangun relasi

pertemanan untuk belajar bahasa asing namun digunakan untuk

mengumbar kata-kata seronok antarorang yang tidak dikenaltujuannya

adalah kesenangan namun apakah ini sesuatu yang tepat? Apabila

kesenangan itu akan berujung pada tindakan amoral (seperti perkosaan

dan mempengaruhi relasi antar jenis kelamin) maka ketidak siapan

masyarakat dalam menerima teknologi baru sungguh terlihat, teknologi

sudah disalah gunakan.

Lalu bagaimana menghadapinya? Haruskah kita terjebak dalam

aktivitas semacam itu? Kita harus melihat lagi apa maksud dan tujuan

teknologi digunakan. Tentunya mensejahterakan manusia bukan? Melalui

berbagai kemudahan yang ditawarkan laiknya teknologi harus digunakan

untuk hal-hal yang bersifat positif saja, yang mendatangkan manfaat untuk

kita namun tidak menimbulkan kerugian pada pihak orang lain. Sikap

saling menghormati penting ditekankan disini supaya kita bisa menghargai

Sumber:

Kompas, Februari 2004

Gambar 4.15

Akibat teknologi yaitu

munculnya culture lag berupa tindakan

kriminalitas

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

125

orang lain. Pemasangan dan penyebaran foto-foto porno di internet adalah

salah satu bentuk perilaku yang tidak menghargai orang lain.

2.

Teknologi dan Tuntutan Kemampuan SDM

Semakin canggih suatu perkembangan teknologi tentunya harus

diimbangi dengan semakin siapnya sumber daya manusia kita dalam

menggunakan teknologi tersebut. Hal ini dimaksudkan supaya

pemanfaatan sebuah inovasi teknologi yang sebelumnya tidak dikenal

dapat berlangsung secara optimal. Tidak ada penyalah gunaan dari

teknologi tersebut untuk hal-hal yang merugikan orang lain, seperti contoh

diatas. SDM diperlukan agar kita tidak terkejut atau

kaget

mengikuti

perkembangan teknologi yang ada.

Zaman sekarang ada jargon yang menyebut “gaptek” bagi orang

yang tidak bisa mengoperasikan sebuah teknologi. Singkatannya adalah

gagap teknologi yang diartikan bahwa orang tersebut tidak mampu

berhadapan dengan suatu teknologi. Contohnya, adalah komputer atau

handphone

. Mengapa? Karena kedua benda tersebut sudah menjadi barang

kebutuhan hidup sehari-hari sehingga belum pernah menggunakan atau

tidak tahu-menahu tentang benda tersebut dianggap sebagai orang yang

gagap dalam teknologi. Saat ini komputer sudah dianggap bukanlah

barang yang canggih lagi dan hampir semua orang sudah pernah

bersentuhan dengan komputer

. Hampir semua lapangan pekerjaan

mensyaratkan pelamarnya untuk menguasai komputer walaupun pasif

karena hampir semua pekerjaan kantor dapat di

handle

dengan komputer.

Sama halnya dengan

handphone

. Salah satu iklan kartu seluler di

televisi bahkan menggunakan istilah “hari gini nggak punya hape” untuk

merujuk pada kondisi modernitas suatu masyarakat yang mengutamakan

privacy

dengan simbolisasi

handphone

. Iklan ini setidaknya ingin

menunjukkan bahwa ketika orang belum berhape artinya dia adalah orang

yang belum mengerti tentang teknologi. Orang yang tidak bisa

mengoperasikan hape berarti orang kuno yang ketinggalan teknologi. Jelas

sudah bahwa berbagai penemuan atau inovasi teknologi sungguh

menghendaki kemampuan manusia dalam hal pengoperasian.

Ini adalah salah satu efek atau pengaruh positif yang harus kita

tanggapi dengan gembira karena kita semakin maju wawasan dan

keterampilannya dengan menggunakan sebuah teknologi. Ketika internet

sudah banyak digunakan maka janganlah berkecil hati apabila kalian

tidak bisa mengoperasiknnya. Belajarlah dari awal bagaimana

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

126

mengoperasikannya. Kemampuan SDM kalian dituntut oleh

perkembangan jaman dan itu tidak bisa dipungkiri sehingga

menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan tuntutan teknologi sepanjang

hal itu bernilai positif tidak ada salahnya bagi kalian.

3.

Cara Menghadapi Karya dan Potensi Iptek

Teknologi harus disikapi dengan bijaksana. Ketika efek teknologi sudah

mulai merambat ke tataran gaya hidup dan mengakibatkan penggolong-

golongan manusia ke dalam kelas sosial tertentu berdasarkan benda

material y

ang digunakan maka kita harus jujur dalam bertindak. Apa yang

kita harapkan dengan membeli sebuah barang? Berdasarkan nilai guna

ataukah nilai simboliknya? Artinya apakah kita akan memilih sebuah

teknologi karena kemanfaatannya untuk kehidupan kita secara positif

ataukah lebih mempertimbangkan dan mengedepankan efek status sosial

bila kita menggunakan benda teknologi tersebut?

Bijaksana bisa berarti berbagai macam hal. Mulai dari sisi ekonomi,

kemampuan SDM sampai dengan hati nurani. Apabila tidak memiliki uang

yang cukup untuk membeli komputer dengan fasilitas tercanggih maka

pilihlah komputer dengan fasilitas yang sesuai dengan kemampuan keuangan

kita. Begitu juga halnya dengan alat komunikasi. Gaya hidup bukanlah

segalanya sehingga mengukur keberadaan orang melalui kebendaan material

adalah suatu hal yang tidak adil. Mengerti kegunaan suatu barang dan

menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kita tanpa dipengaruhi

oleh tuntutan modernitas dan gaya hidup adalah langkah bijaksana yang

sebaiknya diambil dalam menghadapi perkembangan teknologi saat ini.

Kebutuhan adalah hal yang paling utama dalam mengadopsi atau

memilih untuk menggunakan serta menjadi tujuan utama dari sebuah

inovasi. Apabila inovasi tersebut nyata tidak memberikan nilai positif dan

malah mengakibatkan pemborosan saja maka apalah gunanya kita

menggunakannya?

Handphone

saat ini sudah dianggap sebagai kebutuhan

yang vital bagi manusia namun tidak bisa disangkal bahwa pada usia

remaja seperti kalian yang belum berpenghasilan pintar-pintar

mengendalikan pemakaian pulsa adalah hal yang harus dilakukan.

Terakhir, bagaimana kita bersikap akan kembali pada diri kita masing-

masing dalam memandang sebuah teknologi yang ada di lingkungan kita.

Menyesuaikan sebuah teknologi atau inovasi dengan kebutuhan dan

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

127

Rangkuman

kemampuan diri kita serta melihat sisi manfaat yang bisa kita terima

merupakan hal terpenting yang bisa mengarahkan kita akan sikap

bijaksana dalam menghadapi perkembangan Iptek.

1.

Perkembangan Iptek menyisakan dua hal yang sangat

berpengaruh pada kehidupan dan kebudayaan manusia.

Pertama adalah efek positif yang ditinggalkan Iptek. Di sisi ini

Iptek memberikan nilai guna yang memang dibutuhkan oleh

manusia karena berbagai penciptaan Iptek nyata-nyata

mempermudah kehidupan manusia dan memberi efektivitas

yang sangat membantu. Semua segi kehidupan manusia sudah

tersentuh oleh teknologi. Dalam hal ini perkembangan Iptek juga

menuntut sebuah kemampuan diri yang disebut SDM supaya

kita siap dalam mengendalikan dan menggunakan Iptek.

Tuntutan ini sangat wajar karena masyarakat bergerak ke arah

modernitas sehingga hal ini wajar untuk dipenuhi.

2.

Di sisi lain pengaruh perkembangan Iptek berakibat negatif

yang menjadikan kesengsaraan bagi kehidupan manusia. Hal

ini karena penggunaan Iptek yang tidak sesuai dengan

kebutuhan dan kemampuan diri individu. Terjadi

culture lag

,

ketidak siapan budaya (mental) yang diakibatkan oleh

kehadiran Iptek di tengah-tengah kehidupan manusia.

Lalu bagaimana mengambil sikap terhadap perkembangan

Iptek? Bijaksana adalah kata yang tepat. Menyesuaikan teknologi

dengan kebutuhan nyata, kemampuan ekonomis dan SDM serta

memahami dampaknya terhadap diri sendiri dan orang lain akan

membuat kita bijaksana dalam merespon perkembangan Iptek.

3.

Sebuah inovasi disebarkan kepada masyarakat dengan tujuan

mengenalkan masyarakat pada ide-ide baru yang dianggap

dapat lebih mensejahterakan hidupnya. Namun proses

penyebaran itu sendiri melibatkan proses adopsi inovasi dimana

akhirnya sebuah ide baru sampai ke tangan individu dan

mendapatkan respon yakni diterima atau ditolak.

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

128

Respon inipun tidak terjadi begitu saja karena membutuhkan

serangkaian proses yang bertahap. Tahapan tersebut adalah

tahap mengetahui, tahap ketertarikan, tahap evaluasi, tahap

mencoba dan tahap mengadopsi. Dalam tahapan berbagai

keputusan dibuat yakni untuk menerima atau menolak sebuah

inovasi.

Dalam tahapan ini ada model komunikasi yang menjelaskan

bagaimana sebuah inovasi dapat disebarkan dan selanjutnya

diadopsi oleh individu. Model tersebut adalah S—M—C—R—

E. Artinya sumber memberikan pesan melalui channel atau

saluran dan diterima oleh individu yang akhirnya menghasilkan

efek tertentu.

4.

Sikap yang dibentuk oleh individu atas inovasi tersebut juga

dipengaruhi oleh norma, tradisi dan budaya yang ada. Ada dua

macam norma masyarakat yakni norma tradisional dan mod-

ern. Tipe tradisional dianggap lebih tertutup terhadap perubahan

sementara sebaliknya tipe modern lebih terbuka dan menerima

inovasi atau ide baru yang masuk.

Model ini juga menyisakan berbagai kemungkinan lain dalam

proses adopsi karena adanya diskontinuitas. Tahap adopsi

bukanlah tahap akhir dari sebuah proes adopsi inovasi karena

tahapan itu akan bergulir kembali. Diskontinuitas atau

penghentian penggunaan inovasi merupakan tahap selanjutnya.

Dalam setiap tahapan individu selalu akan melakukan evaluasi

apakah akan mengganti atau menghentikan inovasi yang telah

digunakan.

5.

Kendala kebutuhan, sistem sosial masyarakat dan norma budaya

dalam masyarakat turut andil dalam hasil akhir proses ini. Sistem

sosial masyarakat tradisional yang tertutup dan tidak kosmopolit

menjadikan inovasi yang tersebar sulit untuk diadopsi. Sama

halnya dengan norma atau kebudayaan setempat yang

menjadikan inovasi tidak dapat menyatu dengan kehidupan

masyarakat.

Sebuah ilmu pengetahuan pada awalnya digunakan untuk

mensejahterakan kehidupan manusia dalam bentuk teknologi

yang sangat sederhana. Namun kehidupan manusia sendiri

semakin kompleks dan kebutuhannya beragam serta meningkat

dari waktu ke waktu. Banyak sekali hasil teknologi yang muncul

seiring dengan beragamnya kebutuhan manusia yang menuntut

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

129

efisiensi. Namun mayoritas teknologi selalu dikaitkan dengan

kebendaan (bersifat empirik) dan berbasiskan listrik sebagai

tenaga penggerak utamanya. Teknologi memberikan pengaruh

yang nyata kepada masyarakat dalam kehidupannya.

6.

Pada kenyataannya sebuah teknologi tidak selamanya

membawa manfaat positif seperti mengefisiensikan pekerjaan

atau membuat hidup lebih sejahtera namun teknologi dalam

beberapa hal juga menuntut mayarakat dalam hal kualitas SDM

yang memadai. Akan tetapi kebalikan dari manfaat positif yang

diperolehnya sisi lain teknologi juga memberikan dampak

negatif. Berbagai macam

cybercrime

menunjukkan hal tersebut.

Hilangnya interaksi secara langsung antara sesama manusia dan

menyerahkan segala hal kepada teknologi membuat kita

menjadi orang yang malas. Efisiensi memang diperoleh namun

efek sosial juga lebih besar. Pembedaan kelas sosial juga

dirasakan karena pada akhirnya teknologi juga digunakan

sebagai alat penyimbolan status sosial atau pengukur gaya hidup

seseorang.

Namun begitu efek positif selain efisiensi waktu, tenaga dan

biaya yang ditengarai dengan adanya teknologi ini juga

menyangkut tuntutan kualitas SDM yang semakin tinggi. Or-

ang harus memiliki kemampuan lebih dalam menghadapi

kehidupan masa kini.

1.

Teknologi yang dapat merusak moralitas bangsa adalah . . . .

a.

industri media yang menerbitkan majalah porno

b.

teknologi kondom

c.

internet

d.

teknologi klonning

e.

penciptaan senjata

Uji Kompetensi

A. Pilihlah satu jawaban yang palig benar dengan cara

memberi tanda silang (X) pada huruf

a, b, c, d

atau

e

!

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

130

2.

Pandangan yang bersifat relativis contohnya adalah . . . .

a.

teknologi jarum suntik dalam dunia medis yang dianggap modern

b.

penemuan listrik sebagai tolok ukur kemajuan komunitas

c.

tes DNA yang diaggap kuno di Jepang namun canggih di

Indonesia

d.

teknologi nuklir yang menyengsarakan rakyat

e.

pembentukan kelas sosial atas kemajuan teknologi

3.

Pandangan yang bersifat evolusionis contohnya berupa . . . .

a.

telpon berawal dari telegram

b.

penemuan roda merubah teknologi transportasi

c.

penemuan internet mempermudah pasar

d.

listrik sebagai simbol modernitas

e.

mesin merubah kehidupan industri

4.

Bagaimana cara menyikapi perkembangan karya dan potensi Iptek

secara positif . . . .

a.

meyesuaikan dengan perkembangan jaman

b.

menyiapkan prasarana untuk mendukungnya

c.

memilih yang penting saja

d.

membekali diri dengan keterampilan

e.

menggunakan teknologi untuk mempermudah hidup

5.

Salah satu contoh

culture lag

adalah . . . .

a.

handphone untuk mengorganisasi jadwal harian

b.

membuka situs-situs yang menarik

c.

menolak teknologi nuklir

d.

menyimpan komputer di ruang tamu

e.

membeli peralatan dapur tercanggih

6.

Yang dimaksudkan dengan sebuah inovasi adalah . . . .

a.

Suatu ide yang relatif baru bagi suatu masyarakat

b.

Suatu nasehat yang baik

c.

Suatu penemuan baru yang belum pernah ditemukan

d.

Suatu hasil riset dari para ilmuwan

e.

Suatu hasil yang berguna bagi kehidupan

7.

Berikut ini adalah elemen-elemen yang harus ada dalam sebuah proses

penyebaran inovasi

kecuali

. . . .

a.

inovasi

b.

komunikasi

c.

sistem sosial

d.

waktu

e.

agen pembaru

Pengaruh Iptek Terhadap Masyarakat dan Dinamika Budaya

131

8.

Yang menjadi fokus dalam proses difusi inovasi adalah . . . .

a.

kesan seorang individu terhadap inovasi

b.

perilaku nyata dari individu terhadap inovasi

c.

keluhan individu terhadap inovasi

d.

komentar individu terhadap inovasi

e.

kebutuhan individu terhadap inovasi

9.

Teknologi pada intinya selalu merujuk pada . . . .

a.

benda material

b.

kesejahteraan manusia

c.

modernitas

d.

kecanggihan

e.

penemuan baru

10. Perusahaan Nokia selalu mengeluarkan model handphone terbaru

karena mereka selalu berusaha melakukan . . . .

a.

invention

b.

trend

c.

mode

d.

inovasi

e.

penemuan Baru

1.

Mengapa perkembangan Iptek selalu menjadi tolok ukur modernitas

suatu masyarakat?

2.

Apa yang menjadi tolok ukur modernitas suatu masyarakat ditinjau

dari segi kemajuan Iptek? Berikan contohnya!

3.

Apa saja pengaruh iptek dalam hal gaya hidup manusia? Sebutkan

contoh-contohnya!

4.

Sebutkan contoh-contoh penerapan teknologi yang pada akhirnya

memberikan efek kepada penurunan kesehatan atau kondisi fisik

manusia di Indonesia!

5.

Jelaskan mengapa tahap adopsi dalam proses adopsi inovasi dikatakan

bukanlah tahap akhir dalam proses tersebut? Berikan argumen dan

contohmu!

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas

dan benar!

Antropologi Kontekstual XII SMA/MA Program Bahasa

132

Proyek:

Bersama kelompok kalian coba cari data-data tentang penemuan

teknologi di daerah kalian!

1.

Analisislah tentang pengaruh iptek yang kalian dapatkan dengan

perkembangan budaya di masyarakat?

2.

Coba deskripsikan tentang proses pewarisan dari iptek yang

kalian dapatkan?

3.

Coba kalian kritisi dari bentuk perubahan yang terjadi akibat

teknologi!

Coba kembangkan orientasi kecakapan pada diri kalian